BRIEF.ID – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S. Budiman mengatakan, prospek perekonomian nasional terjaga yang ditunjukkan dari proses pemulihan ekonomi terus berlanjut pada 2024 dengan pertumbuhan yang tetap baik pada 2025 dan 2026, namun harus tetap waspada terhadap kondisi global.
“Optimistis, tetapi juga waspada karena kondisi global yang masih menunjukkan ketidakpastian,” kata Aida dalam diskusi “Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2024” di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Aida mengatakan, tahun 2024 bukanlah tahun yang mudah untuk dilalui, namun pemulihan ekonomi Indonesia berlanjut dan berdaya tahan. Produk domestik bruto (PDB) Indonesia berada di level yang cukup baik dibandingkan negara-negara lain.
“Inflasi juga rendah dan terjaga atau tetap terkendali dalam sasaran. Sementara nilai tukar rupiah menunjukkan kondisi yang cukup terjaga,” kata Aida dikutip dari Antara.
Aida menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan berada di kisaran 4,8% hingga 5,6% pada 2026 dengan sumber pertumbuhan berasal dari konsumsi swasta dan pemerintah, investasi, serta kinerja ekspor. Kabar positifnya, pertumbuhan ekonomi nasional juga menunjukkan tren peningkatan pada jangka menengah.
Ke depan, sinergi bauran kebijakan menjadi kunci agar terjadi transformasi ekonomi nasional dengan tetap memperhatikan tantangan atau risiko perekonomian global.
Ia menyebutkan, beberapa tantangan global itu terutama divergensi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) dibandingkan dengan negara-negara lain serta risiko geopolitik yang tinggi dan fragmentasi perdagangan.
“Bank Indonesia melihat pertumbuhan ekonomi global itu dari tahun 2023 sebesar 3,3% turun menjadi 3,2% di 2024 dan 2025, dan bahkan menjadi 3,1% di tahun 2026,” kata Aida. (Ant/nov)