BRIEF.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas dan mengungkap secara terbuka dalang bentrokan maut yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah.
Presiden juga memerintahkan agar para pelaku bentrokan ditindak tegas sesuai peraturan yang berlaku.
“Bapak Presiden memerintahkan kepada kepolisian untuk menindak tegas para pelaku tindak pidana, pelaku pengrusakan, dan pelaku pelanggar hukum. Bapak Presiden meminta kepolisian mengungkap ini seterang-terangnya dan juga menjaga, serta mengawal agar seluruh kegiatan operasional perusahaan kembali berjalan,” kata Kapolri saat memberikan keterangan pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/1/2023).
Kapolri menyatakan aparat keamanan telah mengamankan puluhan orang yang terlibat.
“Beberapa pelaku pengrusakan sudah diamankan. Kurang lebih ada 71 orang yang telah diamankan dan 17 orang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka,” jelasnya.
Selain itu, Kapolri juga menyebut bahwa sejumlah pasukan dari Polri dan TNI telah ditugaskan untuk mengawal dan menjaga situasi agar kembali kondusif, sehingga kegiatan operasional pada perusahaan tersebut dapat kembali berjalan.
“Saat ini personel pengamanan baik dari TNI dan Polri sampai dengan saat ini telah diturunkan kurang lebih 548 orang dan akan kita tambah lagi dengan 2 SSK Brimob dari pusat,” tambahnya.
Peristiwa perusakan dan pembakaran yang terjadi di perusahaan nikel itu berawal dari adanya gerakan mogok kerja, masalah industrial, dan adanya provokasi oleh beberapa oknum. Terkait masalah yang terjadi, Kapolri menyampaikan bahwa pihak pengamanan akan mengawal proses penyelesaian kasus hingga selesai.
“Terkait dengan masalah-masalah hubungan industrial yang bisa diselesaikan secara aturan undang-undang, tentunya tahapannya itu silakan untuk dijalankan. Kita semua keamanan akan mengawal proses tersebut, sehingga semua dapat berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Kapolri menegaskan bahwa Polri dan TNI siap untuk memberi pengamanan dan pengawalan karena industri tersebut tidak hanya berpengaruh bagi para tenaga kerja, tetapi juga untuk negara.
“Polri dibantu TNI siap untuk mengawal dan mengamankan karena ini tentunya juga berdampak kepada tenaga kerja-tenaga kerja Indonesia yang juga bekerja di situ, dan tentunya produk dari kegiatan smelter ini tentunya kan juga memiliki nilai tambah bagi negara khususnya dalam hal penambahan devisa terkait dengan program hilirisasi industri,” kata dia.
No Comments