Belanja Alutsista Jadi Investasi Pertahanan, Ganjar Pastikan BUMN Dilibatkan

BRIEF.ID – Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, mendorong belanja alutsista menjadi investasi pertahanan, yang melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pernyataan itu, disampaikan Ganjar dalam Debat Capres Ketiga yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2023). Debat Capres Ketiga mengangkat tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.

Menurut Ganjar, solusi ekonomi pertahanan untuk meningkatkan minimum essential forces agar pertahanan Indonesia tidak tertinggal dan lebih kuat harus dilakukan melalui kebijakan anggaran pertahanan yang ditopang oleh pertumbuhan ekonomi.

Ganjar menyampaikan dengan target pasangan capres dan cawapres nomor urut 3 untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 7%, alokasi anggaran pertahanan dipatok sebesar 1-2% dari saat ini yang hanya sebesar 0,78%.

“Saya ingin menyatakan dengan jelas bahwa pertumbuhan ekonomi 7% itu wajib, alokasi 1-2% wajib dari PDB untuk belanja pertahanan menjadi keharusan agar pertahanan kita kuat,” ujar Ganjar.

Capres berambut putih itu menjelaskan, selain alokasi anggaran pertahanan sebesar 1-2% dari produk domestik bruto (PDB), yang perlu ditata adalah belanja alutsista.

Ganjar menilai, belanja alutsista harus tepat dan menjadi investasi pertahanan, sehingga justru pembelanjaan terbesar sebaiknya dilakukan pada BUMN Pertahanan, yakni PT Pindad (Persero), PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), dan PT LEN Industri (Persero).

“Belanja alutsista harus menjadi investasi pertahanan kiya, maka tank bisa dibuat Pindad, heli di PTDI, fregat (kapal perang) di PT PAL, dan siber di PT LEN. Kalau ini bisa kita optimalkan, rasa-rasanya apa yang ingin kita capai dari minimum essential forces akan tercapai,” ungkap Ganjar.

Dia menyampaikan, melihat kebijakan Kementerian Pertahanan untuk Tahun Anggaran 2024, minimum essential forces agak berat dicapai.

“Saya khawatir pertahanan kita makin mundur tidak ajeb dalam perencanaan. Ini menyulitkan, padahal kita perlu garda samudera untuk mengawal Indonesia dan Pertahanan Sakti 5.0,” tutur Ganjar.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Prabowo Resmikan Operasional Pabrik Petrokimia di Cilegon

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto meresmikan fasilitas operasional milik...

Prabowo Siapkan Langkah Strategis Tingkatkan Investasi di Indonesia

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan sejumlah pejabat negara...

Masuk Daftar MSCI Global Standard Indexes, BREN dan BRMS Alami Tekanan Jual

BRIEF.ID - Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN),...

IHSG Menguat Uji Level 8.350 Dipicu Data Ekonomi dan Rebalancing Indeks MSCI

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...