BRIEF.ID – Indeks di Wall Street di Bursa New York, Amerika Serikat (AS) ditutup mixed setelah bergerak fluktuatif pada perdagangan Selasa (14/10/2025).
Indeks S&P500 turun pada penutupan di tengah kekhawatiran baru perang dagang AS-Tiongkok setelah Presiden AS Donald Trump mengkritik Tiongkok karena tidak membeli kedelai AS dan mengancam mempertimbangkan untuk mengakhiri bisnis dengan Tiongkok terkait minyak goreng.
Sementara itu, dalam pidatonya hari Selasa (14/10/2025), Chairman The Fed, Jerome Powell mengatakan hampir mencapai titik, di mana harus mempertimbangkan untuk mengakhiri program pengetatan kuantitatif atau pengurangan portofolio obligasi.
Powell juga mengisyaratkan bahwa tarif dapat memicu hilangnya lapangan kerja jika The Fed terlalu lambat dalam memangkas suku bunga.
Indeks di bursa Eropa ditutup melemah di tengah kekhawatiran perang dagang AS-Tiongkok. Tingkat pengangguran di Inggris pada Agustus 2025 naik di level 4,8% dari 4,7% di Juli, serta merupakan level tertinggi sejak Juni 2021.
Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,2% dari sebelumnya 3,0%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi tahun 2026 diperkirakan 3,1%, sama seperti proyeksi sebelumnya.
Harga US 10-year Bond Yield turun 3 bps di level 4,021%, merespon pernyataan Powell. Harga emas spot menguat 0,4% ke level US$ 4,126/troy oz, pada perdagangan Selasa (14/10/2025), dipicu oleh ketidakpastian geopolitik, ekspektasi penurunan suku bunga AS, pembelian oleh bank sentral, serta arus masuk ETF yang kuat.
Harga minyak mentah melemah setelah IEA memperingatkan akan adanya kelebihan pasokan yang besar pada 2026. (nov)
