Pelaku Usaha Tegaskan, Pemenang Pilpres 2024 Harus Bersedia Menerima Kritikan dan Masukan

February 7, 2024

BRIEF.ID – Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Yukki Nugrahawan menegaskan,  kalangan pelaku usaha  yang tergabung dalam Kadin konsisten  bersikap netral pada Pilpres 2024 dan bersedia  mendukung pemenang Pilpres 2024. Pelaku usaha  juga berharap presiden  terpilih  wajib  menerima kritikan dan masukan.

Pernyataan itu diungkapkan Yukki,  saat berbicara pada Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024  di Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Menurut dia, pelaku usaha akan  respek pada presiden terpilih dan siap  mengawal jalannya pemerintahan yang akan datang.

Di sisi lain,  dia mengingatkan,  bahwa di alam demokrasi, presiden dan wakil presiden harus bersedia  menerima masukan maupun  kritikan.

Yukki menekankan bahwa pekerjaan rumah (PR) presiden mendatang adalah  mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045. Kebijakan dan program pemerintah tentang  bonus demografi harus dikelola dengan baik.

“Mengurangi kesenjangan, menjaga gap lebih baik, menurunkan tingkatkan kemiskinan,” ujarnya.

Dia menyebut, untuk mencapai Indonesia Emas,  pertumbuhan ekonomi setidaknya berkisar 6% hingga 7%. Selain itu, iklim investasi harus kondusif agar pengusaha memiliki kepastian dalam menjalankan usaha.

Dikatakan, pada tahun 2023 pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5% hingga 5,1%, dan tantangan makin berat pada dasawarsa ke depan,

“Tapi, kita sebagai suatu bangsa punya sifat gotong royong, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika. Kebersamaan menjadi kunci agar Indonesia menjadi lebih baik,” tukasnya.

Kadin, lanjutnya,  sudah mengundang untuk mendengarkan Visi Misi serta Strategi para paslon yang bertarung di Pilpres 2024.

“Strategi penting, tapi eksekusi jauh lebih penting bagi pelaku usaha. Kita butuh kepastian hukum, kemudahan berusaha, bukan  hanya mengurangi gap kesenjangan. Saya tidak bicara satu atau dua tahun ke depan, tapi lima tahun ke depan dan arah Indonesia Emas, juga bonus demografi harus hati-hati,” lanjutnya.

Menurut Yukki, pelaku usaha optimistis pada program hilirisasi,  tetapi jangan hanya fokus pada sumber daya alam semata. Sebab,  pasca pandemic Covid-19,  nilai impor bahan mentah sektor kesehatan sangat besar. Dan,  potensi ini patut menjadi perhatian pemerintah yang akan datang.

Pemerintah yang akan datang, lanjut Yukki, wajib  memperhatian kewirausahaan atau UMKM, yang berperan penting dalam menyelamatkan negara ketika  situasi perekenomian  sulit.

“Kesejahteraan dan kewirausahaan jangan dilupakan. Negara tersematkan oleh UMKM. Jadi,  yang mikro naik kelas, tapi yang besar didorong juga ke global. Kita harus tergabung dalam supply chain,” pungkas dia.

No Comments

    Leave a Reply