Merger AP 1 – AP 2, Jadikan Angkasa Pura Perusahaan Pengelola Bandara Ketiga Terbesar di Dunia

December 29, 2023

BRIEF.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, merger (penggabungan) PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I dan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports menjadi  terobosan besar di sektor industri aviasi.

Kehadiran InJourney Airports dan  PT Integrasi Aviasi Solusi atau InJourney Aviation Services (IAS) sebagai subholding InJourney Group, merupakan langkah adaptif  untuk menghadapi perubahan zaman.

“Alhamdulillah, proses yang panjang telah menemui akhirnya. Upaya kita untuk memperkuat pengelolaan bandara berhasil terwujud. Kami berharap pengelolaan bandara bisa lebih terintegrasi dan efisien,” ujar Erick melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (29/12/2023).

Erick mengatakan,  transformasi di sektor pengelolaan bandara menjadi keharusan untuk mengoptimalkan potensi sektor ekonomi, pariwisata, hingga logistik Indonesia.

“Yang terpenting, integrasi ini harus mampu meningkatkan kualitas pelayanan dengan adanya standardisasi sistem operasi dan kebijakan yang sama,” kata Erick.

InJourney Airports terdiri atas PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II (AP II) yang akan memiliki peranan penting dalam transformasi di bidang bandar udara dan aviasi.

Sedangkan, InJourney Aviation Services atau IAS bergerak di bidang jasa pendukung aviasi, kargo, dan logistik yang akan memberikan pelayanan secara profesional serta menghasilkan produk yang kompetitif di pasar Indonesia dan regional.

InJourney Airports akan melayani hingga 172 juta penumpang per tahun dan  berada di urutan ketiga perusahaan pengelola bandara terbesar di dunia,  di atas Vinci Airports (Prancis) dan GMR Group (India).

Sebelumnya, Angkasa Pura II mengelola 20 Bandara, yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), dan Husein Sastranegara (Bandung).

Kemudian, Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Silangit (Tapanuli Utara), Kertajati (Majalengka), Banyuwangi (Banyuwangi), Tjilik Riwut (Palangkaraya), Radin Inten II (Lampung), H.A.S Hanandjoeddin (Tanjung Pandan), dan Fatmawati Soekarno (Bengkulu), dan Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga)

No Comments

    Leave a Reply