Transformasi Pelindo Tekan Biaya Logistik

September 20, 2023

BRIEF.ID – Direktur Utama  PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo)  Arif Suhartono menyatakan,  transformasi yang dilakukan  perseroan berhasil menekan biaya logistik di Indonesia.  Kontribusi Pelindo  kepada negara pada 2022 juga meningkat, yakni sebesar  Rp 7,2 triliun atau naik  54% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 4,7 triliun.

Arus peti kemas pada tahun 2022 mencapai 17,2 juta TEUS, naik 1% dibandingkan periode yang sama pada 2021. Jumlah arus barang yang terealisasi mencapai 160 juta ton, tumbuh 9% dari 2021.

“Penggabungan Pelindo telah menciptakan sinergi dan transformasi antarentitas sehingga pengelolaan pelabuhan dapat dilakukan secara tersentralisasi, serta lebih optimal,” kata Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono seperti diberitakan Antara,  Rabu (20/9/2023).

Arif menyampaikan, Bank Dunia mencatat biaya logistik di Indonesia mencapai 23,8% pada 2018.

Sementara itu, berdasarkan kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), biaya logistik di Indonesia pada 2023 mencapai 14,1%. Sedangkan biaya logistik untuk kegiatan ekspor mencapai 8,98% dari produk domestik bruto (PDB).

Ia mengatakan, biaya logistik yang jauh lebih rendah dibandingkan pada tahun 2018, salah satunya berkat peran transformasi yang dilakukan perseroan. Pada 1 Oktober 2021, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggabungkan empat BUMN pelabuhan menjadi PT Pelindo (Persero).

Setelah merger, Pelindo  membentuk empat subholding atau anak usaha. Empat anak perusahaan itu adalah PT Subholding Pelindo Terminal Peti Kemas (SPTP), PT Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT), PT Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), dan PT Subholding Pelindo Solusi Logistik (SPSL).

“Pembentukan empat anak usaha itu membuat fokus pada masing-masing bidang pelayanan, sehingga kinerjanya meningkat. Transformasi di level operasional langsung dilaksanakan anakanak usaha,” ujarnya.

Arif mengungkapkan beberapa langkah yang dilakukan antara lain, memperpendek waktu sandar (port stay) dan masa tinggal kontainer di terminal (cargo stay), menyatukan sistem pelayanan dan pembayaran melalui aplikasi online dan digital.

Tujuannya adalah untuk mengefisienkan operasional di pelabuhan, yang pada akhirnya akan menguntungkan Pelindo dan para pengguna jasa kepelabuhanan dan terminal.

No Comments

    Leave a Reply