Bertemu Presiden Jokowi, Seniman Butet Kartaredjasa Ungkap Makna Tarian Nusantara Etam

August 4, 2023

BRIEF.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima seniman Butet Kartaredjasa di Istana Merdeka, Jakarta,  Kamis (3/8/2023). Kedatangan Butet  untuk menjelaskan tentang  makna tarian Nusantara Etam, yang mengakomodasikan keberagaman budaya  di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

“Pertemuan kami sore ini dengan Bapak Presiden ialah mempresentasikan sebuah tarian dari Padepokan Seni Bagong Kusudiardjo Yogyakarta. Judul tarian itu Nusantara Etam,   Nusantara Etam  artinya Nusantara kita,” jelas Butet saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan usai pertemuan.

Butet menyatakan,  masyarakat yang berada di IKN berasal dari beragam suku bangsa,  seperti  Dayak, Kutai, Jawa, Melayu, Bugis, dan lainnya. Tarian Nusantara Etam yang diciptakan   mencangkup kebudayaan lintas etnik dari berbagai suku bangsa.

“Tarian ini menggunakan motif-motif koreografi dan instrumen-instrumen musik yang mencangkup lintas etnik ini, lintas etnik yang bukan disusun sebagai kolase tapi kita leburkan menjadi satu, menjadi nusantara. Jadi,  ini semangat untuk membuktikan betapa kemajemukan – keberagaman Indonesia itu kalau disusun dengan baik itu menjadi sesuatu yang keren,” jelas Butet.

Selain itu, kata Butet, tarian yang berdurasi  enam menit itu mendapatkan respons yang baik dari Presiden Jokowi dan direncanakan akan ditampilkan kepada masyarakat.

“Kita tunggu saja nanti kita saksikan Tari Nusantara Etam dalam semangat kemajemukan untuk nusantara raya,” tuturnya.

Butet juga menjelaskan  bahwa tujuan penyusunan konsep tarian  Nusantara Etam adalah untuk membangun akar budaya di IKN,  yang dinilai akan menjadi tempat tinggal masyarakat dengan berbagai interaksi di dalamnya.

“Tujuannya untuk membangun akar budaya, karena hari ini IKN itu awalnya adalah hutan, kosong hanya peopohonan dan yang sedang dilakukan adalah infrastruktur bangunan-bangunan fisik, padahal nantinya ibu kota negara itu akan berisi orang—manusia, manusia di ibu kota yang bisa berinteraksi dengan baik itu punya akar kebudayaan, punya daya rekat yang berbasis budaya,” jelas dia.

No Comments

    Leave a Reply