Hindari Krisis, Jokowi Minta Dunia Berkolaborasi

October 12, 2018

Bali – Pada pertemuan Tahunan IMF World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan yang dinilai sangat menginspirasi para tamu undangan dan mendapatkan tanggapan positif serta standing applause dari seluruh tamu yang hadir.

Pada sambutannya Jokowi mengingatkan agar seluruh pengambil keputusan yang hadir di IMF WB 2018 berkolaborasi untuk menghindari pertarungan-pertarungan global yang situasinya akan lebih genting dibandingkan krisis global pada 2008. “Saya ingin menegaskan bahwa saat ini kita masuk pada “Season Terakhir” dari pertarungan ekspansi ekonomi global yang penuh rivalitas dan persaingan. Bisa jadi situasinya lebih genting dibanding krisis finansial global sepuluh tahun yang lalu,” ujar Jokowi.

Ia pun menambahkan bahwa kolaborasi dapat menimbulkan dampak yang positif bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Dengan sebuah akhir yang meghasilkan nilai postif dan sebuah moral kehidupan yang lebih baik.

“Tahun depan kita akan menyaksikan Season Terakhir dari serial “Game of Thrones”. Saya bisa perkirakan bagaimana akhir ceritanya. Saya yakin ceritanya akan berakhir dengan pesan moral, bahwa konfrontasi dan perselisihan akan mengakibatkan penderitaan, bukan hanya bagi yang kalah. Namun juga, yang menang.”

Jokowi juga mengatakan bahwa sebuah kolaborasi yang erat, maka hasil yang didapat akan lebih baik dibandingkan dengan melakukannya sendiri. “Ketika kemenangan sudah dirayakan dan kekalahan sudah diratapi. Barulah kemudian kedua-duanya sadar, bahwa kemenangan maupun kekalahan dalam perang selalu hasilnya sama yaitu dunia yang porak poranda. Tidak ada artinya kemenangan yang dirayakan di tengah kehancuran. Tidak ada artinya menjadi kekuatan ekonomi yang terbesar, di tengah dunia yang tenggelam,” ujarnya.

“Kami bergantung pada Saudara-saudara semua para pembuat kebijakan moneter dan fiskal dunia untuk menjaga komitmen kerjasama global. Saya sangat berharap saudara-saudara akan berkontribusi dalam mendorong para pemimpin dunia untuk menyikapi keadaan ini secara tepat, Diperlukan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang mampu menyangga dampak dari Perang Dagang, Disrupsi Teknologi, dan ketidakpastian pasar.”

Sehingga dirinya berharap pada pertemuan tahunan ini akan berlangsung lebih produktif. “Saya harap pertemuan Tahunan kali ini berlangsung produktif. Saya harap Anda semua mampu menyerap tenaga dan memetik inspirasi indahnya alam Bali dan Indonesia. Untuk menghasilkan kejernihan hati dan pikiran dalam memperbaiki kondisi finansial global untuk kebaikan bersama.”

***

No Comments

    Leave a Reply