BRIEF.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan akan terus mendorong program penyehatan BUMN untuk memastikan perusahaan milik negara itu dapat kembali beroperasi optimal. Berdasarkan laporan Holding BUMN Danareksa, saat ini masih terdapat 15 BUMN yang ditangani PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
“Program penyehatan BUMN sudah berjalan. Dulu jumlahnya banyak sekali, sekarang sudah banyak yang sehat kembali,” kata Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Erick mengatakan telah melakukan konsolidasi pada 47 BUMN di mana 40 BUMN sudah sehat dan 7 lainnya dalam proses penyehatan.
“Saya tidak ikuti detailnya. Tapi contoh misalnya di 47 konsolidasi, itu 40 sehat, 7 masih restrukturisasi. Jadi masih,” katanya.
Sebelumnya, Holding BUMN Danareksa mengungkapkan masih ada 15 perusahaan pelat merah dalam kondisi sakit dan menjadi ‘pasien’ anak usahanya yaitu PPA. Jumlah itu telah berkurang dari yang sebelumnya berjumlah 21.
“Jadi sekarang di PPA masih ada 15 dari 21 yang sebelumnya,” kata Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (10/3/2025).
Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2022, Danareksa diberikan mandat untuk menjalankan fungsi sebagai holding multi sektor peningkatan skala bisnis melalui inisiatif transformasi pada ekosistem holding. Terdapat empat sub-klaster yang berada di bawah ekosistemnya yakni jasa keuangan, kawasan industri, konstruksi, serta media dan teknologi.
Danareksa melalui PPA melakukan transformasi bagi BUMN yang sakit. Perusahaan akan direvitalisasi atau scaling-up melalui transformasi bisnis dan penguatan sinergi yang hasil akhirnya diharapkan dapat menjadi BUMN yang berkontribusi lebih signifikan kepada masyarakat dan negara. (nov)
15 BUMN Dalam Penanganan PPA:
PT Amarta Karya (Persero)
PT Barata Indonesia (Persero)
PT Boma Bisma Indra (Persero)
PT Djakarta Lloyd (Persero)
PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
PT Industri Kapal Indonesia (Persero)
PT Indah Karya (Persero)
PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)
PT Semen Kupang (Persero)
PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero)
Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI)
PT Primissima (Persero)
PT Varuna Tirta Prakasya (Persero)
Satu anak usaha lainnya yang dititipkelolakan