YES 2025 Dorong Arah Baru Hilirisasi, Ekonomi  Hijau, dan Digital Atasi Tantangan Pengangguran Muda

BRIEF.ID – Indonesia berada di persimpangan jalan dalam memanfaatkan bonus demografi di tengah ketimpangan pendapatan, deindustrialisasi dini, dan tingginya pekerjaan informal.

Hal itu mendorong Youth Economics Summit (YES) 2025 fokus pada arah baru hilirisasi, ekonomi hijau, dan ekonomi digital untuk mengatasi tantangan pengangguran muda Indonesia yang meningkat.

YES 2025 yang digelar Suara.Com dan CORE Indonesia akhir pekan lalu mengusung tema “The New Economy Generation: Sustain, Scale, Succeed.” Forum ini dirancang untuk memperkuat partisipasi generasi muda dalam ekonomi berkelanjutan dan menciptakan ruang dialog antarsektor.

Strategic Research Manager CORE Indonesia, Yusuf R. Manilet, dalam YES 2025 memaparkan ada peluang di hilirisasi, ekonomi hijau, dan ekonomi digital untuk membuka peluang menambah lapangan kerja baru.

“Hal ini penting karena Indonesia berada dalam tantangan besar di mana bonus demografi diperhadapkan dengan ketimpangan pendapatan, deindustrialisasi dini, dan tingginya pekerjaan informal,” kata Yusuf.

Dia mengungkapkan, sekitar 70% penduduk berada pada usia produktif, dan lebih dari 144 juta di antaranya merupakan Milenial dan Gen Z yang mayoritas telah menyelesaikan pendidikan SMA atau SMK.

Meski demikian, tingkat pengangguran usia muda masih berada di kisaran 14%. Jumlah ini setara dua kali lipat pengangguran muda di Thailand dsia an Vietnam sekitar 6%-7%.

Yusuf mengungkapkan, di sektor hilirisasi, ada 28 komoditas prioritas dengan tingkat produksi dan cadangan sangat signifikan di dunia. Proyeksi pendapatan dari industri hilirisasi ini bisa mencapai US$917 miliar pada tahun 2045.

“Sektor hijau berpotensi menyumbang Rp500 triliun sampai Rp600 triliun pada 2030, dan membuka sekitar 1,7 juta lapangan kerja ramah lingkungan,” ujar Yusuf.

Selain itu, lanjutnya, ekonomi digital juga memunculkan jenis pekerjaan baru seperti host live streaming, layanan daring, hingga posisi pendukung di perusahaan rintisan.

“Kalau bicara peluang, banyak yang bisa dimanfaatkan. Dengan penetrasi internet 80%, ekonomi digital dapat menjadi instrumen penting untuk menekan pengangguran,” ujar Yusuf.

Sementara Direktur CORE Indonesia, Mohammad Faisal, menekankan pentingnya pelibatan generasi muda dalam perumusan kebijakan ekonomi.

Berdasarkan data BPS, lanjutnya Gen Z mencapai 27% atau 74 juta jiwa dan Milenial 25%. Jika digabungkan mencapai hampir 60% dari total penduduk Indonesia.

“Setiap kali ada kebijakan ekonomi, yang paling banyak terdampak adalah anak muda. Karena itu mereka harus dilibatkan sejak awal, agar isu ekonomi tidak menjadi isu elitis yang hanya dipahami kalangan tua dan kolonial,” ungkap Faisal.

Suara Generasai Muda

Dalam even tersebut, YES 2025 juga meluncurkan dokumen “Suara-suara Generasi Muda untuk Bangsa” serta memberikan apresiasi kepada para peserta Youth Voice Challenge yang mengangkat isu keberlanjutan melalui konten kreatif.

Dokumen ini merupakan hasil diskusi dan pemikiran yang melibatkan berbagai generasi muda dari akademisi, anak muda BUMN, hingga pekerja profesional.

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menegaskan bahwa Gen Z dan Milenial merupakan agen transformasi alami dalam lanskap ekonomi baru.

“Sejak awal, mereka lahir dalam era digital. Karena itu kita perlu membahasakan isu ekonomi dengan cara yang dekat dengan anak muda, agar mereka bisa terlibat dan berkontribusi membangun bangsa ini khususnya peduli dengan isu isu ekonomi,” ujarnya.

Melalui YES 2025, Suara.com dan CORE Indonesia juga menegaskan bahwa suara generasi muda merupakan elemen strategis dalam merumuskan arah baru ekonomi Indonesia. (jea)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Ilham Habibie: Hilirisasi Belum Cukup untuk Menumbuhkan Perekonomian Nasional

BRIEF.ID - Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham...

Pemerataan Digitalisasi Pendidikan Harus Menyentuh Daerah 3T

BRIEF.ID – Pemerataan digitalisasi Pendidikan harus menyentuh daerah tertinggal,...

Presiden Luncurkan Program Digitalisasi Pembelajaran di 38 Provinsi

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Program...

Prabowo: 75% Sekolah di Indonesia Sudah Terima IFP

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto menyatakan, sekitar 75% sekolah...