Utang Luar Negeri RI Naik 4,1% Tembus Rp7.095 Triliun perJuli 2025

BRIEF.ID – Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi utang luar negeri Republik Indonesia (RI) tercatat sebesar US$432,5 miliar atau setara Rp7.095 triliun per Juli 2025, tumbuh 4,1% dibandingkan Juli 2024.

Angka tersebut, secara bulanan atau month-to-month (mtm) menurun dibanding posisi utang luar negeri pada Juni 2025, yang mencapai US$434,1 miliar.

Disebutkan, posisi utang luar negeri per Juli 2025 yang menurun dibandingkan Juni 2025 terutama bersumber dari perlambatan pertumbuhan utang luar negeri sektor publik.

“Selain itu, faktor penguatan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah, turut mempengaruhi posisi utang luar negeri Indonesia per Juli 2025 yang meningkat dibandingkan Juli 2024,” bunyi laporan Utang Luar Negeri Indonesia yang dirilis Bank Indonesia, Senin (15/9/2025).

Adapun rasio utang luar negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tercatat turun menjadi 30% pada Juli 2025 dari 30,5% pada Juni 2025. Selain itu, ULN jangka panjang masih mendominasi dengan besaran 85,5% dari total utang luar negeri.

BI menyampaikan, pemanfaatan utang luar negeri sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif dalam menjaga momentum pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Tetap Terjaga

Terkait utang luar negeri (ULN) pemerintah, BI melaporkan, jumlahnya tercatat sebesar US$211,7 miliar per Juli 2025, tumbuh 9,0% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dibandingkan Juli 2024.

“Posisi ULN pemerintah tersebut tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total utang luar negeri pemerintah,” bunyi laporan BI.

Adapun pemanfaatan ULN pemerintah berdasarkan sektor ekonomi, antara lain untuk mendukung sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,1%), jasa pendidikan (17,0%), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,9%), konstruksi (12,1%), serta transportasi dan pergudangan (8,9%).

Sementara posisi ULN swasta pada Juli 2025 tercatat stabil dibandingkan bulan sebelumnya pada kisaran 195,6 miliar dolar AS, atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,3% (yoy), relatif sama dengan kontraksi pada bulan sebelumnya.

Perkembangan ULN swasta tersebut bersumber dari peningkatan kontraksi pertumbuhan pada utang luar negeri bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) menjadi 1,2% (yoy), di tengah pertumbuhan utang luar negeri lembaga keuangan (financial corporations) yang lebih tinggi, sebesar 3,6% (yoy) pada Juli 2025.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 80,4% terhadap total utang luar negeri swasta. (jea)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Gelombang Demonstrasi Melanda Australia, Soroti Berbagai Isu

BRIEF.ID –Australia diwarnai serangkaian unjuk rasa besar di berbagai...

Utang Luar Negeri Indonesia Pada Juli 2025 Turun

BRIEF.ID – Bank Indonesia mengumumkan posisi Utang Luar Negeri...

Kinerja Fundamental Moncer, 3 Saham Ini Layak Mendapat Sorotan

Jakarta, 15 September 2025 – Kinerja fundamental emiten bersandi...

BCA Sekuritas Prediksi Harga Emas Dunia Tembus US$4.000 di 2026, Saham BRMS Jadi Pilihan Terbaik

BRIEF.ID - BCA Sekuritas memprediksi harga emas dunia bakal...