BRIEF.ID – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengusulkan pemotongan tarif impor hingga 80% dari sebelumnya 145% terhadap barang-barang Tiongkok.
Pernyataan itu, disampaikan Trump dalam cuitannya di Truth Social, menjelang dimulainya perundingan dagang Amerika Serikat dan Tiongkok (AS-Tiongkok) di Swiss, Jumat (9/5/2025) waktu setempat atau Sabtu (10/5/2025) WIB.
“Tarif 80% untuk Tiongkok tampaknya tepat! Terserah Scott B,” kata Trump merujuk pada Menteri Keuangan (Menkeu) AS, Scott Bessent, yang memimpin delegasi AS dalam negosiasi perdagangan dengan Tiongkok.
Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, melakukan perjalanan ke Swiss untuk perundingan dagang dengan utusan Tiongkok yang dipimpin Wakil Perdana Menteri, He Lifeng.
Mata dunia kini tertuju pada perundingan dagang AS-Tiongkok, yang diharapkan dapat mencapai kesepakatan dan mengurangi risiko melumpuhkan perdagangan global dan memicu resesi.
Pemerintah AS telah mengumumkan menerapkan tarif impor sebesar 145% untuk barang Tiongkok, dan Beijing membalasnya dengan menerapkan tarif impor sebesar 125% pada barang AS.
Bloomberg melaporkan pemotongan tarif impor yang lebih dramatis akan menjadi langkah pertama yang dilakukan AS, dengan harapan pengurangan tarif yang sama oleh Tiongkok.
Tujuannya adalah untuk lebih meredakan perang dagang yang meningkat antara kedua negara, yang mengancam kerusakan parah pada ekonomi global, termasuk pada bisnis dan konsumen AS.
Tiongkok dilaporkan telah menyusun daftar barang-barang AS yang dikecualikan dari tarif impor 125%, yang bertujuan untuk meredakan ketegangan perdagangan tanpa membuat konsesi publik.
Ketika pejabat tinggi AS bersiap untuk bertemu dengan utusan Tiongkok untuk perundingan dagang, Trump juga membuat pernyataan yang mengindikasikan bahwa dia mungkin akan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi setelah pembicaraan awal.
Hal itu, membuat pelaku pasar optimistis bahwa Presiden Trump melunak dan akan mengubah kebijakan tarif terhadap Tiongkok dan negara-negara lainnya.
Meski demikian, Presiden Trump mengatakan bahwa AS akan mempertahankan tarif dasar 10% untuk impor bahkan setelah kesepakatan perdagangan tercapai.
“Kemungkinan ada pengecualian ketika negara-negara menawarkan persyaratan perdagangan yang signifikan, tapi kami selalu berpijak pada dasar tarif impor 10%,” ungkap Trump. (jea)