BRIEF.ID – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memberi sinyal tak akan menarik kembali kebijakan tarif untuk Tiongkok sebesar 145%.
Pernyataan itu, disampaikan Trump menjelang rencana pertemuan pejabat tinggi AS, antara lain Menteri Keuangan (Menkeu) AS, Scott Bessent, dan perwakilan perdagangan AS, Jamieson Greer, dengan pejabat tinggi Tiongkok, di Swiss pada akhir pekan ini.
Pernyataan Trump tersebut menimbulkan ketidakpastian, mengingat ketegangan antara AS dan Tiongkok terkait kebijakan tarif telah mencair dalam sepekan terakhir.
Pada pekan lalu, Trump mengisyaratkan bahwa ia bersedia untuk melunakkan kebijakan tarif atas barang impor Tiongkok.
“Pada titik tertentu, saya akan menurunkannya, karena jika tidak, Anda tidak akan pernah bisa berbisnis dengan mereka, dan mereka sangat ingin berbisnis,” kata Trump di acara Meet the Press di NBC akhir pekan lalu.
Meski demikian, Presiden Trump tidak berencana untuk berbicara dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping. Pada Rabu (7/5/2025), Trump bahkan mengklaim AS tidak akan mengalami kerugian jika tidak berbisnis dengan Tiongkok.
“Kita tidak kehilangan apa pun, jika menolak perdagangan dengan Beijing,” ujar Trump.
Tiongkok dilaporkan telah menyusun daftar barang-barang AS yang dikecualikan dari tarif 125%, yang bertujuan untuk meredakan ketegangan perdagangan tanpa membuat konsesi publik.
Sementara itu, Trump telah membela kebijakan tarif sebesar 145% yang diberlakukan AS terhadap barang impor Tiongkok, dan mengklaim negara itu pantas menerimanya.
Pengamat menilai, skala gangguan tarif pada ekonomi sebagian besar akan bergantung pada seberapa cepat kesepakatan perdagangan dicapai.
Di sisi lain, Trump juga mengisyaratkan bahwa bea masuk atas impor farmasi mungkin akan diumumkan selama beberapa minggu ke depan.
Selain itu, Trump juga mengancam akan memberlakukan tarif impor 100% pada film-film buatan luar negeri, meskipun ia tidak memberikan rinciannya. (jea)