BRIEF.ID – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengatakan transaksi aset kripto mengalami peningkatan signifikan hingga lebih dari 356% di tahun 2024.
Sepanjang Januari-November 2024, nilai transaksi aset kripto tercatat mencapai Rp556,53 triliun, meningkat 356,16% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Jumlah ini masih akan terus meningkat hingga Desember 2024 dan kami optimistis nilai transaksi aset kripto di Indonesia akan bertumbuh pesat di tahun 2025,” kata Plt. Kepala Bappebti, Tommy Andana, dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (8/1/2025).
Menurut dia, pertumbuhan transaksi aset kripto tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat yang terus meningkat terhadap perdagangan aset kripto secara resmi di bawah pengawasan Bappebti.
Hal itu, terlihat dari peningkatan jumlah pelanggan aset kripto yang hingga November 2024 tercatat telah mencapai 22,1 juta pelanggan.
Tommy mengungkapkan, pelanggan yang aktif bertransaksi melalui Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) dan PFAK pada November 2024 berjumlah 1,3 juta pelanggan.
“Peningkatan jumlah pelanggan dan nilai transaksi aset kripto membuktikan potensi perdagangan aset kripto sangat besar, dan merupakan salah satu pilihan investasi yang diminati masyarakat Indonesia,” ujar Tommy.
Dia menjelaskan, jenis aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi pada November 2024 antara lain Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Doge Coin (DOGE), Pepe (PEPE), XRP(XRP).
Dengan peningkatan transaksi yang menlebihi 356%, Tommy optimistis nilai transaksi aset kripto akan meningkat pada 2025, dan Indonesia dapat enjadi salah satu pemimpin pasar kripto di dunia dalam beberapa tahun ke depan.
Menurut Tommy, Bappebti terus memperkuat kolaborasi dengan organisasi regulator mandiri (self regulatory organization/SRO), asosiasi, dan para pemangku kepentingan industri aset kripto di Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk mengembangkan ekosistem dan tata kelola aset kripto di samping tentunya untuk memperkuat regulasi dan literasi kepada masyarakat.
Sementara Sekretaris Bappebti, Olvy Andrianita, mengatakan selain fokus pada peningkatan transaksi, pihaknya bersama SRO, dan PFAK, juga harus konsisten dalam memberikan literasi untuk penguatan perlindungan kepada masyarakat.
Olvy mengungkapkan, literasi mengenai aset kripto ditujukan terutama untuk pelanggan perdagangan aset kripto yang didominasi generasi muda.
“Penguatan literasi diharapkan menjadi langkah efektif dalam meningkatkan perlindungan kepada masyarakat, memberikan kepastian berusaha bagi pelaku industri, dan mengurangi aduan,” tutur Olvy.