Tiongkok Tanggapi Serius Ancaman Presiden Terpilih AS Donald Trump

BRIEF.ID – Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menanggapi serius ancaman Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang  akan mengenakan tarif 100% terhadap negara-negara BRICS jika mereka tidak membatalkan rencana untuk menggunakan mata uang alternatif selain dolar AS.

“Sebagai ‘platform’ kerja sama yang penting bagi pasar-pasar baru dan negara-negara berkembang, BRICS menganjurkan keterbukaan, inklusivitas dan kerja sama yang saling menguntungkan, bukan konfrontasi blok serta tidak menargetkan pihak ketiga mana pun,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Selasa.

Pada Sabtu (30/11/2024), Donald Trump menuliskan di platform media sosial miliknya, Truth Social yaitu “Gagasan bahwa negara-negara BRICS berusaha untuk menjauh dari dolar, sementara kita hanya berdiam diri dan mengawasi, sudah BERLALU.”

“Kita memerlukan komitmen dari negara-negara ini bahwa mereka tidak akan menciptakan Mata Uang BRICS yang baru, atau mendukung Mata Uang lain untuk menggantikan mata uang dolar AS yang perkasa,” kata Trump.

Trump melanjutkan bahwa, bila BRICS meneruskan rencananya, negara-negara tersebut akan menghadapi tarif 100%, serta harus mengucapkan “selamat tinggal pada penjualan berbagai produk mereka ke wilayah perekonomian AS yang luar biasa.”

Dia menekankan bahwa negara mana pun yang berupaya menggantikan dolar AS dalam perdagangan internasional akan “mengucapkan selamat tinggal kepada Amerika”.

Lin Jian menegaskan tujuan BRICS adalah untuk mewujudkan pembangunan dan kemakmuran bersama.

“Tiongkok siap untuk terus bekerja sama dengan mitra-mitra BRICS untuk memperdalam kerja sama praktis di berbagai bidang dan memberikan lebih banyak kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan dan stabil,” kata Lin Jian.

BRICS didirikan pada 2009 dengan anggota Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok, serta Afrika Selatan yang bergabung pada 2011, yang kemudian akronim dibentuk dari huruf pertama negara anggota tersebut.

Blok ini sekarang telah diperluas untuk mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan Persatuan Emirat Arab yang bergabung pada Desember 2023, namun kelompok tersebut memutuskan untuk tetap menggunakan nama BRICS.

Arab Saudi dilaporkan belum meresmikan partisipasinya, tetapi telah mengambil bagian dalam pertemuan-pertemuan BRICS.

Rusia menjadi ketua bergilir BRICS sejak 1 Januari 2024. Tahun ini dimulai dengan masuknya anggota baru ke dalam asosiasi itu, Indonesia sudah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan BRICS.

Negara-negara BRICS dalam beberapa tahun terakhir ini meningkatkan langkah-langkah untuk menurunkan ketergantungan mereka pada dolar AS dalam melakukan perdagangan internasional.

Mereka bertujuan untuk menggunakan mata uang mereka sendiri untuk mematahkan hegemoni dolar dalam perdagangan internasional.

Secara akumulasi, populasi penduduk BRICS mencakup 43 persen populasi dunia. Adapun nilai perdagangannya mencapai 16% perdagangan global. BRICS juga menyumbang seperempat dari ekonomi global, mencakup seperlima dari perdagangan global. (nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Masyarakat Diperingatkan Hindari Perjalanan ke Cianjur karena Rawan Banjir hingga Pergerakan Tanah

BRIEF.ID - Masyarakat diperingatkan menghindari perjalanan ke Cianjur, Jawa...

Hujan Terus Guyur Cianjur, 296 Orang Dievakuasi dari Kepungan Banjir Setinggi 2 Meter

BRIEF.ID - Sedikitnya 296 orang dari 110 kepala keluarga...

Hasto Pastikan Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution Bukan Bagian PDI Perjuangan

BRIEF.ID - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto...

Presiden Prabowo Apresiasi Kontribusi Muhammadiyah Membangun dan Menjaga Persatuan Indonesia

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi  kontribusi Muhammadiyah untuk...