BRIEF.ID – Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) mendukung langkah konkret ASEAN untuk menyelesaikan permasalahan Myanmar sesuai prinsip dari organisasi regional di Asia Tenggara tersebut.
“Tiongkok mendukung ASEAN untuk memelihara solidaritas, memainkan peran positif dan konstruktif sebagai saluran utama dalam mediasi masalah Myanmar,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian di Beijing, Tiongkok, Jumat (7/2/2025).
Pernyataan itu disampaikan Lin Jian setelah dua pemimpin negara anggota ASEAN, yaitu Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam dan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra bertemu secara terpisah dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, pada Kamis (6/2/2025).
Ia menyebut bahwa Tiongkok dan Myanmar adalah tetangga yang bersahabat. Ia juga mendorong berbagai pihak di Myanmar untuk meneraplan konsultasi yang bersahabat menuju rekonsiliasi politik.
Myanmar jatuh ke dalam kekacauan sosial, politik, dan ekonomi setelah pada 1 Februari 2021, tentara Myanmar merebut kekuasaan melalui kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi, tentara junta melancarkan kekerasan terhadap rakyat yang menentang dan memumculkan kelompok oposisi bersenjata di berbagai wilayah.
Akibat kekacauan tersebut, Laporan Dewan HAM PBB mengatakan sejak kudeta militer 1 Februari 2021 hingga Juni 2024, sebanyak 5.350 warga sipil tewas.
Lebih dari 1,6 juta orang juga mengungsi dalam 2 tahun terakhir dan sekitar 18,6 juta orang juga membutuhkan bantuan kemanusiaan, tiga perempat atau sekitar 15 juta warga Myanmar mengalami kerawanan pangan. (Ant/Nov)