Tahun Baru Imlek, Perayaan Harmoni, Kebersamaan, dan Rasa Syukur

BRIEF.ID – Tahun Baru Imlek adalah perayaan tahun baru dalam kalender lunar atau kalender Tionghoa, yang menandai awal musim semi dan menjadi salah satu perayaan terpenting dalam budaya Tionghoa. Perayaan ini dikenal juga sebagai Festival Musim Semi atau Chūn Jié  dalam bahasa Mandarin. Di berbagai negara, termasuk Indonesia, Imlek akan dirayakan pada 29 Januari 2025.

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto juga telah menerbitkan aturan yang menetapkan tanggal 29 Januari 2025 sebagai Hari Libur Nasional.

Kebijakan itu berdasarkan pertimbangan bahwa Tahun Baru Imlek adalah waktu untuk berkumpul bersama keluarga, menghormati tradisi, dan berharap keberuntungan, kebahagiaan, serta kesejahteraan di tahun mendatang. Perayaan ini juga memiliki makna mendalam tentang harmoni, kebersamaan, dan rasa syukur.

Dikutip dari berbagai sumber, Tahun Baru Imlek adalah perayaan besar yang  dirayakan secara meriah  di Indonesia, terutama oleh kalangan masyarakat Tionghoa. Setelah sempat dilarang dirayakan secara terbuka selama beberapa dekade, Imlek kini menjadi hari libur nasional di Indonesia sejak tahun 2002, berkat Keputusan Presiden Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur, yang mencabut larangan itu.

Tradisi Imlek di Indonesia  diwarnai  budaya lokal, seperti campuran tradisi Tionghoa dengan budaya Jawa, Melayu, atau Dayak. Contohnya, Cap Go Meh di Singkawang menjadi festival unik yang memadukan tradisi Imlek dan budaya lokal.

Selain itu, perayaan Imlek di Indonesia juga sering dirayakan oleh berbagai lapisan masyarakat, tidak hanya warga Tionghoa. Hal ini mencerminkan toleransi dan kerukunan dalam masyarakat Indonesia.

Tahun Baru Imlek di Indonesia tidak hanya menjadi perayaan keagamaan dan budaya masyarakat Tionghoa, tetapi juga menjadi simbol pluralisme dan kerukunan di tengah masyarakat multikultural. Imlek dirayakan dengan harapan membawa keberuntungan, kesejahteraan, dan harmoni bagi semua orang.

Tradisi Agraris

Tahun Baru Imlek memiliki sejarah ribuan tahun yang berakar pada tradisi agraris masyarakat Tionghoa kuno. Perayaan ini awalnya dirancang untuk menghormati leluhur, dewa-dewa, dan merayakan hasil panen, sekaligus mengusir roh-roh jahat melalui tradisi tertentu, seperti petasan.

Tahun Baru Imlek tidak jatuh pada tanggal yang sama setiap tahun karena menggunakan kalender lunar, yang berdasarkan pergerakan bulan. Biasanya, Imlek dirayakan antara 21 Januari hingga 20 Februari dalam kalender Gregorian.

Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan tahun baru Imlek sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan makan malam pada malam tahun baru, serta penyulutan kembang api.

Dirayakan di daerah dengan populasi suku Tionghoa, Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di tetangga geografis Tiongkok, serta budaya yang  orang Tionghoa berinteraksi meluas. Ini termasuk wilayah Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Vietnam, dan Jepang (sebelum 1873).

Di Daratan Tiongkok, Hong Kong, Makau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan negara-negara lain atau daerah dengan populasi suku Han yang signifikan, Tahun Baru Imlek juga dirayakan, dan telah menjadi bagian dari budaya tradisional dari negara-negara itu. (nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Agensi Gold Medalis Klarifikasi Kim Soo Hyun Pernah Pacaran dengan Kim Saeron, Prada Putuskan Kontrak

BRIEF.ID - Agensi Gold Medalis mengklarifikasi bahwa Kim Soo...

Lagi, Lembaga Asing Turunkan Prediksi PDB Indonesia 2025

BRIEF.ID - Kondisi ekonomi Indonesia, yang memburuk seiring defisit...

Harga Emas Antam Akhir Pekan Turun Tipis Jadi Rp1.739.000 per Gram

BRIEF.ID - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam)...

Pemerintah Fokus Hilirisasi dan Energi Baru Terbarukan Penuhi Target Investasi

BRIEF.ID - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM yang juga...