BRIEF.ID – Plt Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Bob Tyasika Ananta mengatakan, tabungan emas masyarakat berhasil menembus angka 250 kilogram (Kg) per bulan sejak pertama kali bank emas diluncurkan, pada Februari 2025.
Bob menyatakan, kehadiran bank emas sudah dinantikan  masyarakat baik untuk tabungan maupun investasi, terlebih saat ini tren untuk menabung emas terus meningkat.
“Alhamdulillah, pertumbuhan pembelian emas di BSI ini cukup meningkat. Sampai bulan April ini, per bulan kira-kira 250an kilogram, jadi mungkin nanti sampai akhir tahun bisa terbayang berapa ton,” ujar Bob di Jakarta, Senin (5/5/2025).
Ia mengatakan, BSI telah melakukan beberapa aktivitas pembelian emas telah mencapai 17 ton dan diprediksi akan terus meningkat. Masyarakat, lanjutnya, menyambut antusias kehadiran bank emas. Peningkatan pembelian emas cukup signifikan dan BSI akan terus melakukan persiapan guna mengantisipasi lonjakan permintaan emas.
“Empat bulan terakhir ini, tampaknya masyarakat itu memang cukup menunggu dan cukup mengharapkan dengan emas ini karena ada dua jenis masyarakat yang melihat emas ini sebagai tempat untuk saving dan juga ada tempat untuk investasi. Karena beberapa saat ini tren harga emas itu memang selalu naik,” katanya.
Bisnis BSI Emas melalui BYOND by BSI naik signifikan di mana hal tersebut didorong tren pembelian emas oleh nasabah dan kesiapan produk emas BSI. Secara pertumbuhan nasabah juga terjadi peningkatan signifikan di sekitar 28 persen menjadi sekitar 119 ribu nasabah per Maret 2025 dan saldo emas BSI pada posisi 621 kilogram.
Dari sisi pertumbuhan, per posisi Maret 2025 bisnis emas di BSI melesat 81,99 persen (YoY) ke level Rp14,33 triliun.
Cicil emas mendominasi pertumbuhan bisnis emas mencapai Rp 7,37 triliun tumbuh 168,64% YoY, Gadai Emas mencapai Rp 6,96 triliun tumbuh 35,65% YoY.
Bisnis emas mampu memberikan kontribusi fee based income perusahaan sebesar 17,81%. Pendapatan fee based lainnya dari bisnis e-chanel dan treasury juga meningkat.
Bob mengakui bisnis berbasis emas menjadi penting karena merupakan bagian dari pertumbuhan anorganik dan menjadi krusial di saat kondisi ekonomi yang cukup menantang saat ini. (nov)