BRIEF.ID – Survei yang diselenggarakan Charta Politika, pada 6-18 Desember 2022 menunjukkan bahwa mayoritas publik setuju apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet Kabinet Indonesia Maju.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, reshuffle kabinet perlu dilakukan Presiden Jokowi untuk memastikan dirinya meninggalkan warisan yang baik setelah mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2024 mendatang.
“Ada angka 61,8% yang menyatakan setuju. Dan, saya pikir ini yang paling penting ya buat jadi PR Pak Jokowi kalau ingin meninggalkan legacy,” kata Yunarto dalam konferensi pers, Kamis (22/12/2022).
Ia mengatakan, Presiden Jokowi tidak hanya dicintai oleh masyarakat, tetapi kinerja para menterinya secara sektoral itu juga bisa menopang kepercayaan dan kepuasan publik.
Menurut Yunarto, reshuffle kabinet perlu dipertimbangkan dengan berkaca pada dinamika politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sebab, di antara para menteri di kabinet, pasti ada yang berencana maju sebagai calon presiden, calon wakil presiden, atau partainya memiliki posisi politik yang berbeda dengan pemerintahan Jokowi. Bahkan, salah satu partai politik anggota koalisi, NasDem telah mengusung capres-nya sendiri.
“Saya pikir itu harus menjadi catatan terutama di dua tahun terakhir yang akan menjadi ujian paling penting buat pemerintahan atau presiden yang sudah tidak bisa maju kembali,” kata Yunarto.
Survei yang sama juga menunjukkan, 60,5 % repsonden puas dengan kinerja menteri, sedangkan 32,7 % lainnya mengaku tidak puas. Meski angka tersebut lebih baik dibanding survei sebelumnya, tingkat kepuasan publik terhadap menteri memiliki selisih cukup lebar dibandingkan kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi yang berada di angka 72,9 %.
No Comments