BRIEF.ID – Bank Indonesia (BI) menilai surplus perdagangan RI pada Mei 2024 mencapai US$ 2,93 miliar mengindikasikan perkembangan positif daya tahan perekonomian nasional.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), BI menyatakan bahwa surplus tersebut lebih tinggi dibandingkan surplus pada April 2024 sebesar US$ 2,72 miliar.
“Bank Indonesia memandang perkembangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut,” Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono di Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Ia mengatakan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain untuk terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional berkelanjutan.
Disebutkan, surplus neraca perdagangan Mei 2024 yang lebih tinggi, terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap baik.
Neraca perdagangan nonmigas pada Mei 2024 mencatat surplus sebesar US$ 4,26 miliar sejalan dengan ekspor nonmigas yang meningkat mencapai US$ 20,91 miliar.
Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti bijih logam, serta nikel dan barang dari padanya, maupun ekspor produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan elektrik serta kendaraan dan bagiannya.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia. Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun menjadi US$ 1,33 miliar pada Mei 2024 sejalan dengan peningkatan ekspor migas dan penurunan impor migas.
No Comments