BRIEF.ID – Sinyal bullish makin menguat pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu (8/10/2025).
Diperkirakan, apabila IHSG mampu bertahan di atas level 8.200 – 8.217 sinyal bullish akan semakin kuat. Phintraco Sekuritas dalam laporannya yang dirilis Rabu (8/10/2025) menyatakan bahwa IHSG akan bergerak pada resistance 8.250, pivot 8.200, dan support 8.120.
Adapun saham yang direkomendasikan, di antaranya INDF, ASSA, MDKA, BKSL dan PWON. Sementara itu, IHSG ditutup menguat di level 8.169,28 atau naik 0,36% pada perdagangan Selasa (7/10/2025).
Disebutkan bahwa IHSG sempat menyentuh level intraday tertinggi baru di level 8.217. Bank Dunia menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 menjadi 4,8% YoY dari proyeksi sebelumnya 4,7% YoY. Untuk tahun 2026, World Bank memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,8% YoY, sama seperti prediksi sebelumnya.
Data cadangan devisa Indonesia September 2025 turun menjadi US$ 148,7 miliar dari US$ 150,7 miliar di Agustus 2025. Ini merupakan level terendah sejak Juli 2024, di mana penurunan ini disebabkan adanya pembayaran utang oleh pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Namun cadangan devisa saat ini masih mampu membiayai 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang, di atas standar internasional yang sebesar 3 bulan impor.
Investor akan menantikan data Indeks Keyakinan Konsumen bulan September 2025 yang diperkirakan naik pada level 120 dari 117,2 di Agustus 2025, pada Rabu (8/10/2025). Selain itu, akan dirilis data penjualan sepeda motor di pasar domestik bulan September 2025.
Secara teknikal, indikator Stochastic RSI bergerak di pivot area dan terjadi penyempitan negative slope MACD dengan potensi membentuk Golden Cross, yang merupakan sinyal awal bullish momentum sehingga diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan menguji level tertinggi di 8.217. (nov)