Simak, Tinjauan Khusus BPS Terkait Ekspor-Impor Komoditas Kakao pada 2024

BRIEF.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) membuat tinjauan khusus terkait ekspor-impor komoditas kakao dan produk olahannya, yang dilakukan Indonesia pada Tahun 2024.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti,  kakao dan produk olahannya menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia.

Hanya saja, selain melakukan ekspor, Indonesia ternyata juga mengimpor komoditas kakao dan produk olahannya dari sejumlah negara.

Amalia mengungkapkan, nilai ekspor kakao dan produk olahannya tercatat mencapai US$2,62 miliar sepanjang Tahun 2024.

“Nilai ekspor kakao dan produk olahannya tersebut, meningkat sangat signifikan sebesar 118,64% dibandingkan tahun 2023,” kata Amalia, seperti dikutip dari saluran YouTube BPS, di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Pada Januari 2025, lanjutnya, nilai ekspor kakao dan produk olahannya tercatat mencapai 320,52 juta, atau meningkat sebesar 3,4% dibandingkan dengan Desember 2024.

Adapun negara tujuan ekspor utama untuk komoditas Kakao Indonesia adalah Amerika Serikat dengan nilai mencapai US$71,66 juta, diikuti India sebesar US$47,49 juta, dan Tiongkok  sekitar US$35,34 juta.

“Produk ekspor unggulan Indonesia adalah kakao olahan seperti mentega Kakao, lemak dan minyak Kakao, bubuk Kakao, dan pasta Kakao,” ungkap Amalia.

Meski demikian, lanjutnya, Indonesia juga melakukan impor terhadap komoditas kakao dan produk olahannya, dengan nilai mencapai US$1,46 miliar sepanjang Tahun 2024.

Itu berarti ada surplus sebesar US$1,16 miliar, didapat dari selisih nilai ekspor (US$2,62 miliar) dan impor (US$1,46) komoditas kakao dan produk olahannya pada tahun 2024.

Dari sisi negara asal impor, lanjut Amalia, Ekuador menjadi pemasok utama bijih Kakao untuk Indonesia dengan nilai impor mencapai US$136,79 juta.

“Negara lainnya yang juga menjadi sumber bahan baku kakao yang diimpor Indonesia adalah Kenya, dan Kamerun,” ujar Amalia.

Dia menambahkan, sebagian besar impor kakao yang dilakukan Indonesia adalah biji kakao utuh atau pecah mentah dan sangrai dengan nilai total sebesar US$266,51 juta.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Presiden Prabowo Angkat Rosan Perkasa Roeslani Pimpin BPI Danantara

BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto mengangkat Menteri Investasi dan...

Robotaxi Beroperasi di Guangzhou  

BRIEF.ID – Perusahaan pengembang teknologi swakemudi di Tiongkok, Pony.ai...

BRIS Cetak Kinerja Solid Pekan Ini di Tengah Ketidakpastian Pasar

BRIEF.ID - Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)...

Rano Karno Pastikan Hadiri Penutupan Retreat

BRIEF.ID - Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno memastikan akan...