JAKARTA – WORK Coffee Indonesia akan menyelenggarakan acara bertajuk “0% Festival”. Dengan mengusung tema “Responsible Business in Creative Industry”, kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkuat aksi dan kolaborasi industri kreatif untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam, dengan mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Kegiatan ini akan menghadirkan para pegiat lingkungan hidup yang juga bergerak di industri kreatif untuk berbagi inspirasi dalam talkshow, workshop, & mini-showcase. Rencananya, 0% Festival akan digelar sejak tanggal 25 Juli 2022 hingga 27 Juli 2022 di WORK Coffee Jakarta, Jalan H. Ipin nomor 81, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta.
WORK Coffee Indonesia adalah medium pengantar ide untuk menginisiasi usaha-usaha, sekecil apapun untuk dunia yang lebih baik dan berkelanjutan. “Kami paham betul bahwa terdapat banyak pintu gerbang untuk terlibat menuju dunia yang lebih baik dan kami memilih pintu kecil menuju perbaikan lingkungan/ ekologi sebagai awal gerak,” tutur Nur Primadiantho, founder WORK Coffee Indonesia.
Indonesia, tambah Prima, menempati posisi kedua setelah China sebagai kontributor polutan plastik dunia. Sungai Citarum dikenal sebagai sungai paling tercemar di seluruh dunia, sekitar 3,2 juta metrik ton sampah plastik dihasilkan setiap tahun dan mencemarkan laut Indonesia. “Kami merasa perlu mengajak lebih banyak elemen masyarakat untuk bergerak.”
“0% Festival merupakan simpul kolaborasi, karena kami yakin ide-ide tentang dunia yang lebih baik ini akan mustahil terwujud tanpa ada kerjasama, baik antar individu maupun kolektif,” imbuh Prima.
Kegiatan 0% Festival ini juga selaras dengan arahan dari Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati yang mengajak seluruh komponen masyarakat menjaga kelestarian alam supaya terhindar dari bencana alam akibat kencangnya laju perubahan iklim yang diperparah dengan kerusakan lingkungan.
“Kuncinya yaitu kita jaga alam kita. Tidak kita rusak, kita hijaukan, penghijauan makin digalakkan, penanaman mangrove, menghutankan kembali, dan kita jaga laju kenaikan suhu udara di permukaan dan muka air laut agar menahan frekuensi kejadian bencana hidrometeorologi,” kata Dwikorita.
Dia menekankan pentingnya kesadaran umat manusia bahwa betapa seriusnya dampak perubahan iklim baik terhadap Indonesia dan dunia. Kawasan Indonesia sendiri mengalami peningkatan suhu dalam kisaran 1 °C dan dapat bertambah mencapai 3 °C di akhir abad ini.
0% Festival merupakan laboratorium gagasan sekaligus taman bermain di mana ide-ide yang berorientasi pada upaya menjaga lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, dapat dilahirkan dan diharapkan saling bertemu, sehingga menginisiasi banyak gerakan dan menginspirasi untuk dunia yang lebih baik. “Kami percaya belum terlambat untuk mewujudkan masa depan dunia yang berkelanjutan, tetapi gerakan harus dimulai dari sekarang.” jelas Prima.
Salah satu mata acara utama dari 0% Festival adalah Climate Change Talk Show pada 27 Juli 2022 yang menghadirkan Decmonth Pasaribu Extinction Rebellion Indonesia, Syaiful Rochman Editor in Chief Greeners.co, Noam Lazuardy Coordinator Multilateral of Climate Change Kemenlu, Reza Andreanto Sustainability Manager Tetra Pak, Dr. Novrizal Tahar, M.Si Direktur Penanganan Sampah Ditjen PSLB3 KLHK dan M Nur Primadiantho Founder WORK Coffee Indonesia.
Selain itu, acara akan diisi dengan berbagai macam Workshop, seperti Handmade Cup from Coffee Ground oleh Ruas Lab, dan Sustainable Wallet Creation oleh Bell Society. Pameran Creative Showcase akan dilakukan oleh Ruas Lab, Siklus Refill, Ladang Farm dan Bell Society. Pameran Inovasi akan dilakukan oleh Izifill, Biopac, Allas dan Koinpack. Sementara hiburan akan dimeriahkan oleh Kinang Kilaras, Redwings (Natasia Clarks), Noora dan The Analyst Project. WORK Coffee Indonesia juga menghadirkan pejuang UMKM lokal terkurasi yang mendukung konsep Less Waste dan memiliki potensi untuk bersaing di pasaran.
****
No Comments