BRIEF.ID – Lima saham diperkirakan akan menjadi pemikat dan penhasil cuan pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), di sepanjang pekan ini. Saham-saham dimaksud, di antaranya ANTM, MAPI, MAIN, SMDR, dan DOID.
Laporan Phintraco Sekuritas yang dirilis Senin (17/11/2025) menyebutkan bahwa secara teknikal, histogram MACD masih positif namun momentum kenaikannya melambat dan berpotensi terjadi Death Cross.
“Stochastic RSI masih bergerak di area overbought sehingga diperkirakan dalam jangka pendek, IHSG masih berpotensi melemah menguji level 8.300-8.325. Namun dalam jangka menengah panjang, IHSG masih dalam kondisi bullish,” demikian disebutkan dalam laporan.
Sementara itu, pada perdagangan di BEI, Senin (17/11/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak pada resistance 8.450, pivot 8.400, dan support 8.300.
Indeks di bursa Wall Street New York, Amerika Serikat (AS) ditutup mixed pada pekan lalu, setelah bergerak fluktuatif akibat rotasi dari sektor teknologi yang valuasinya sudah relatif mahal.
Kekhawatiran bahwa bank sentral AS, The Fed tidak akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember mendatang, semakin menambah tekanan bagi bursa Wall Street, pada pekan lalu yang sebelumnya sudah mengharapkan akan ada pemangkasan suku bunga lagi.
Adanya beberapa data ekonomi AS bulan Oktober yang tidak akan pernah dirilis akibat shutdown, meskipun shutdown telah berakhir, juga menambah faktor negatif.
Di sisi lain, AS dan Swiss mencapai kesepakatan dagang, pada Jumat (14/11/2025). AS akan menurunkan tarif impor Swiss menjadi 15% dari 39% dan perusahaan Swiss akan berinvestasi senilai US$ 200 miliar pada akhir tahun 2028.
Pada pekan ini, investor akan mencermati data ekonomi dari AS setelah berakhirnya shutdown. Dari dalam negeri, investor akan menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan digelar pada Rabu (19/11/2025) dan mencermati pengumuman data pertumbuhan kredit dan M2 Money Supply, pada Jumat (21/11/2025). (nov)


