BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah turun lagi meski dolar Amerika Serikat (AS) sedang lesu seiring pelaku pasar mencermati rapat Federal Reserve (The Fed) pada 28-29 Oktober 2025.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, Senin (27/10/2025), kurs rupiah dibuka melemah 0,02% atau 3 poin menjadi Rp16.605 per dolar AS dari level sebelumnya Rp16.602 per dolar AS.
Hingga pukul 10:15 WIB, pelemahan nilai tukar rupiah masih berlanjut dan terpantau berada di level Rp16.614 per dolar AS. Hal itu membuat rupiah menjadi mata uang Asia paling lemah terhadap dolar AS pada hari ini.
Mayoritas mata uang Asia menguat pada perdagangan awal pekan ini, seiring lesunya dolar AS, antara lain Yen Jepang (+0,01%), Baht Thailand (+0,05%), Yuan Tiongkok (+0,01%), Peso Filipina (+0,09%), dan Won Korea Selatan (+7,88%).
Pada perdagangan hari ini, Dollar Index yang menggambarkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia, terpantau melemah 0,1% ke 98,841.
Investor kembali mengincar aset berisiko seperti saham dan valuta asing, terutama di emerging market, seiring pelemahan dolar AS. Hal ini membuat sebagian besar mata uang Asia dibuka menguat, kecuali rupiah.
Kondisi perekonomian global sedang tenang seiring meredanya tensi perang dagang AS-Tiongkok. Delegasi antarkedua negara telah melakukan pertemuan dengan hasil yang impresif disela-sela KTT ASEAN di Malaysia, akhir pekan lalu.
Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dikabarkan akan segera bertemu dan menandatangani kesepakatan perdagangan antarkedua negara tersebut.
Hal ini, menjadi sentimen positif bagi aset berisiko, Meski demikian, investor masih mencermati rapat komite The Fed (FOMC) yang akan berlangsung pekan ini.
The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR) sebesar 25 basis poin (bps) untuk mengendalikan inflasi AS.
Pada pekan lalu, pemerintah AS mengumumkan inflasi pada September 2025 naik 0,3%, lebih rendah dari perkiraan di sekitar 0,4%. Secara tahunan atau year on year (yoy), inflasi naik menjadi 0,3%, di bawah perkiraan sebesar 4,1%.
Inflasi inti AS tercatat hanya naik 0,2%, dibandingkan perkiraan 0,3%.
Secara yoy, inflasi turun menjadi 3% dibandingkan perkiraan bertahan di 3,1%.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi masih bergerak di zona merah dan berada di kisaran level Rp16.550 per dolar AS hingga Rp16.650 per dolar AS. (jea)


