BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah tertekan ke level Rp16.650 pada perdagangan hari ini, Senin (15/12/2025), dipengaruhi sentimen menjelang digelarnya Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI), dan rilis data ekonomi AS pada pekan ini.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,07% ke level Rp16.635 per dolar AS, namun secara cepat berbalik melemah hingga menyentuh level psikologis Rp16.650 per dolar AS.
Sementara di pasar spot nilai tukar rupiah juga dibuka menguat 0,05% ke level Rp16.631 per dolar AS, namun kemudian berbalik melemah. Hingga pukul 11:00 WIB, nilai tukar rupiah terpantau berada di level Rp16.658 per dolar AS.
Tak hanya rupiah, sejumlah mata uang Asia juga melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, antara lain Dolar Taiwan (-0,38%) dan Peso Filipina (-0,09%).
Pelemahan rupiah terjadi seiring sikap investor yang cenderung menunggu atau wait and see rilis data ekonomi AS, dan suku buga Bank of Japan (BoJ), serta hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI), pada pekan ini.
Fokus global pekan ini tertuju pada rilis data ekonomi utama AS, seperti NFP, inflasi, retail sales, dan PMI AS. Selain itu, kebijakan moneter terutama suku bunga BoJ juga dicermati investor.
Dari dalam negeri, pelaku pasar juga menunggu hasil RDG-BI, yang akan menghasilkan kebijakan moneter termasuk suku bunga acuan atau BI-Rate.
RDG-BI diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menyusul keputusan Bank Sentral AS atau federal reserve (The Fed), yang telah memangkas Fed Funds Rate sebesar 25 bps pada pekan lalu.
Terkait dengan itu, nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak konsolidatof dengan kecenderungan melemah di kisaran Rp16.550 per dolar AS hingga Rp16.700 per dolar AS. (jea)


