BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah tertekan ke level Rp16.600 pada perdagangan hari ini, Rabu (8/10/2025), seiring investor mencermati arah kebijakan Federal Reserve (The Fed).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka melemah 0,34% atau 57 poin menjadi Rp16.618 per dolar Amerika Serikat (AS) dari level sebelumnya Rp16.561 per dolar AS.
Sementara di pasar spot hari ini, nilai tukar rupiah melemah 0,6% ke level Rp16.640 per dolar AS. Hingga pukul 11:00 WIB, pelemahan rupiah melandai dan berada di level Rp16.603 per dolar AS.
Pelemahan rupiah mengikuti pergerakan mayoritas mata uang Asia, yang tertekan dolar AS pada perdagangan hari ini, antara lain Yen Jepang, Won Korea Selatan, Dolar Singapura, hingga Ringgit Malaysia.
Indeks dolar AS dibuka menguat seiring sikap investor, yang mencermati arah kebijakan moneter Bank Sentral AS atau The Fed. Pasalnya, penutupan pemerintah (government shutdown) membuat stimulus fiskal pemerintah AS menjadi terbatas.
Government shutdown AS telah memasuki pekan kedua, tanpa kepastian. Negosiasi Partai Republik dan Partai Demokrat terkait anggaran tak kunjung mencapai kesepakatan, sehingga stimulus fiskal pemerintah sangat terbatas.
Hal ini, akan mendorong The Fed lebih memainkan stimulus moneter untuk menggerakan ekonomi, sehingga ekspetasi terkait pemangkasan suku bunga acuan semakin meningkat.
Meski demikian, pernyataan sejumlah petinggi The Fed yang mengisyaratkan kehati-hatian dalam melonggarkan kebijakan moneter termasuk memangkas suku buga acuan, membuat investor khawatir.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi cenderung bergerak melemah di kisaran level Rp16.580 per dolar AS hingga Rp16.640 per dolar AS. (jea)