BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat dan menguji level di bawah Rp14.400 per dolar AS pada perdagangan akhir pekan, Jumat (13/9/2024).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka menguat 0,19% atau 29 poin menjadi Rp15.410 per dolar AS, dibandingkan Rp15.439 per dolar AS pada penutupan Kamis (13/9/2024).
Penguatan rupiah dipengaruhi keyakinan pelaku pasar terhadap kemungkinan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga seiring tekanan inflasi AS yang mereda.
Pelaku Pasar masih menantikan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung pada 17-18 September 2024 untuk melihat arah kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS. The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan Fed Funds Rate (FFR) sebesar 25 basis poin (bps).
Selain itu, pelaku pasar juga bereaksi negatif terkait pemilihan presiden (Pilpres) AS, seiring prediksi bahwa dolar AS akan melemah jika Kamala Harris dari Partai Demokrat memenangkan Pilpres AS yang akan berlangsung pada 5 November 2024.
Jika suku bunga The Fed diturunkan dan dolar AS melemah, pelaku pasar cenderung mengalihkan portofolio investasi ke emerging market, sehingga mata uang dunia berpotensi menguat, termasuk rupiah yang diprediksi akan berada di bawah level 14.400. Apalagi kondisi ekonomi dan pasar keuangan Indonesia cenderung stabil.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diperkirakan menguat dan bergerak di rentang Rp15.350 per dolar AS sampai Rp15.450 per dolar AS.
No Comments