BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah menguat k elevel psikologis Rp16.300, seiring tekanan terhadap indeks dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir pekan, Jumat (12/9/2025).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah di sesi pagi dibuka menguat 0,20% atau 34 poin menjadi Rp16.428 per dolar AS, dari level sebelumnya Rp16.462 per dolar AS.
Sedangkan nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 0,22% di level Rp16.425 per dolar AS. Hingga pukul 12:00 WIB, nilai tukar rupiah terpantau bergerak menguat dan berada di level Rp16.399 per dolar AS.
Faktor eksternal menjadi sentimen positif bagi penguatan rupiah, seiring pelemahan indeks dolar AS pascarilis data inlasi AS per Agustus 2025, yang diumumkan Kamis (11/9/2025) waktu setempat atau Jumat (12/9/2025) dinihari WIB.
US Bureau of Labor Statistics mengumumkan laju inflasi AS per Agustus tercatat sebesar 2,9% secara tahunan atau year-on-year (yoy), lebih tinggi dari inflasi AS per Juli 2025 yang sebesar 2,7%.
Data inflasi As terbaru itu, membuat indeks dolar AS melemah karena tekanan jual. Pada penutupan perdagangan Kamis (11/9/2025), indeks dolar AS turun 0,26% ke level 97,529.
Melemahnya indeks dolar AS dipicu sentimen keyakinan investor terhadap pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS atau federal reserve (The Fed), setelah data inflasi Agustus stabil.
Seperti dilansir CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4-4,25% dalam rapat September adalah 92,7%. Bahkan ada kemungkinan penurunan 50 bps ke 3,75-4%, peluangnya 7,3%.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi masih berpeluang menguat dengan bergerak di kisaran level Rp16.390 per dolar AS hingga Rp16.430 per dolar AS. (jea)