BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat menjelang digelarnya Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang dimulai hari ini, Selasa (18/3/2025).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah terpantau menguat 0,08% atau 14 poin menjadi Rp16.392 per dolar AS dari level sebelumnya Rp16.406 per dolar AS.
Sementara di pasar spot, nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,13% di level Rp16.379 per dolar AS, namun perlahan melemah ke kisaran Rp16.410 per dolar AS.
Penguatan rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini, ditopang sentimen RDG BI, yang berlangsung selama 2 hari, yakni 18-19 Maret 2025.
Hal itu, terjadi di tengah tekanan di pasar keuangan domestik, seiring penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN).
Penguatan rupiah perlahan terkikis, karena tekanan jual saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang membuat IHSG dibuka melemah 0,21%.
Sementara di pasar surat utang sekunder, mayoritas harga SBN juga tertekan, terlihat dari kenaikan tingkat imbal hasil di sebagian besar tenor obligasi negara.
Yield SBN 1Y naik 1,2 basis poin, disusul tenor SBN 5Y yang naik 0,7 basis poin. Sedangkan tenor acuan SBN 10Y naik tipis 0,4 basis poin menyentuh 7,00%.
Pelaku pasar berharap RDG BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di kisaran 5,75% di tengah gejolak perekonomian global.
Hal itu, juga untuk mengantisipasi kemungkinan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR), seiring melambatnya perekonomian negeri paman sam.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak di kisaran level Rp16.390 per dolar AS hingga Rp16.420 per dolar AS. (jea)