BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (15/10/2025), seiring sinyal pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed), yang makin kencang.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka menguat 0,11% atau 19 poin menjadi Rp16.584 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.603 per dolar AS.
Sementara di pasar spot, nilai tukar rupiah menguat 0,05% menjadi Rp16.583 per dolar AS. Hingga pukul 11:00 WIB, nilai tukar rupiah terpantau masih dizona hijau dan berada di level Rp16.579 per dolar AS.
Penguatan rupiah dipicu melemahnya indeks dolar AS, seiring pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell, yang menginsyaratkan pelonggaran kebijakan moneter.
Dalam pertemuan National Association for Business Economics di kota Philadelphia, Amerika Serikat (AS), Jeromwe Powell, menyoroti pasar tenaga kerja AS yang menurun dan berpotensi menambah tingkat pengangguran.
Pernyataan tersebut, membuat pelaku pasar berekspetasi The Fed akan melonggarkan kebijakan moneter termasuk pemangkasan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR) dalam rapat pada akhir Oktober 2025.
Ekspetasi tersebut, semakin menguat seiring penutupan pemerintahan (government shutdown) yang tak kunjung berakhir, begitu pula keegangan hubungan dagang antara AS dan Tiongkok.
The Fed diperkirakan akan kembali memangkas FFR sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75%-4% pada rapat di akhir Oktober 2025, dan melanjutkannya pada Desember 2025.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi bergerak fluktuatif, dan cenderung melemah di kisaran level Rp16.570 per dolar AS hingga Rp16.630 per dolar AS. (jea)
