BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini, Rabu (17/9/2025), menguat imbas arus modal masuk atau capital inflow ke Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan pelemahan indeks dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka menguat 0,13% atau 21 poin ke level Rp16.419 per dolar AS dibandingkan level sebelumnya Rp16.440 per dolar AS.
Sementara di pasar spot, nilai tukar rupiah terpantau dibuka menguat 0,18% ke level Rp16.410 per dolar AS. Hingga pukul 10:00 WIB, nilai tukar rupiah terpantau masih menguat di level Rp16.414 per dolar AS.
Penguatan rupiah dipicu pelemahan indeks dolar AS, yang mencerminkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia. Pada penutupan perdagangan Selasa (16/9/2025), indeks dolar AS terkoreksi 0,65%, dan merupakan posisi terlemah sejak Februari 2022.
Tren plemahan indeks dolar terjadi seiring meningkatnya ekspetasi pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed), yang akan diputuskan dalam rapat Komite Pengambil Kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC) The Fed.
Pengumuman mengenai hasil rapat FOMC The Fed, salah satunya terkait suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR), akan disampaikan pada Rabu (17/9/2025) malam waktu setempat atau Kamis (18/9/2025) dini hari WIB.
Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari kembalinya arus modal masuk atau capital inflow ke pasar keuangan, terlihat dari lelang SBSN, yang dibanjiri peminat. Pada Selasa (16/9/2025), Kementerian Keuangan menggelar lelang SBSN atau Sukuk dengan penawaran mencapai Rp59,68 triliun, tertinggi keempat dalam sejarah lelang sukuk.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi masih bergerak di zona hijau dalam kisaran Rp16.350 per dolar AS hingga Rp16.500 per dolar AS. (jea)