BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah menguat seiring loyonya dolar Amerika Serikat (AS) imbas data ekonomi terbaru negeri Paman Sam yang menunjukkan perlambatan.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, Kamis (27/11/2025), kurs rupiah dibuka menguat 0,18% atau 30 poin menjadi Rp16.634 per dolar AS dari level sebelumnya Rp16.664 per dolar AS.
Sementara di pasar spot nilai tukar rupiah hari ini dibuka menguat 0,22% ke level Rp16.625 per dolar AS. Hingga pukul 11:00 WIB, nilai tukar rupiah masih bergerak di zona hijau dan berada di level Rp 16.647 per dolar AS.
Tak hanya rupiah, sejumlah mata uang Asia lainnya juga dibuka menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, antara lain Yen Jepang (+0,31%), Won Korea Selatan (+0,19%), dan Ringgit Malaysia (+0,16%).
Menguatnya mata uang Asia termasuk rupiah dipengaruhi pelemahan dolar AS, yang tertekan data ekonomi AS terbaru, yang menunjukkan terjadi perlambatan ekonomi.
Data retail sales AS tercatat naik 0,2% ecara bulanan atau month-to-month (mtm) pada September 2025, jauh di bawah perkiraan sebesar 0,4%.
Selain itu, Producer Price Index (PPI) AS tumbuh moderat 0,3% (mtm) bulanan, dan sinyal penurunan pasar tenaga kerja rata-rata 13,5 orang dalam laporan Automatic Data Processing (ADP).
Data ekonomi AS terbaru yang menunjukkan adanya perlambatan membuat pelaku pasar semakin yakin Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuan dalam rapat FOMC pada Desember 2025.
Hal itu terlihat dari survei CME FedWatch, yang menunjukkan pelaku pasar meyakini peluang Federal Funds Rate turun sebesar 25 basis poin (bps) dalam rapat FOMC di Desember 2025 mencapai 84,7%, meningkat signifikan dari 30,1% pada pekan lalu.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi bergerak konsolidatif dengan kecenderungan menguat di kisaran level Rp16.600 per dolar AS hingga Rp16.660 per dolar AS. (jea)


