BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah melemah hingga menyentuh level Rp16.480 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Kamis (18/9/2025).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka melemah tipis 0,09% atau 5 poin ke level Rp16.430 per dolar AS dari posisi sebeumnya Rp16.425 per dolar AS.
Sementara di pasar spot nilai tukar rupiah terkoreksi 0,2% menjadi Rp16.463 per dolar AS. Hingga pukul 10:45 WIB, nilai tukar rupiah terus bergerak di zona merah dan trpantau berada di level Rp16.480 per dolar AS.
Pelemahan rupiah terjadi seiring kebangkitan indeks dolar AS, setelah selama sepekan terakhir terus melemah hingga sempat menyentuh level terendah dalam 3 tahun terakhir.
Pada penutupan perdagangan Rabu (17/9/2025), indeks dolar AS melesat 0,25% di level 96,87. Penguatan indeks dolar AS terus berlanjut pada perdagangan sesi Kamis (18/9/2025) pagi, naik 0,21% menjadi 97,08.
Kebangkitan indeks dolar AS juga melemahkan mata uang Asia lainnya, seperti Won Korea Selatan yang terkoreksi 0,35%, Peso Filipina 0,35%, dan Baht Thailand 0,25%.
Indeks dolar AS menguat seiring kebijakan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR) sebesar 25 basis poin (bps).
Selain itu, pelemahan rupiah juga dipengaruhi sentimen di dalam negeri, seiring respons pelaku pasar terhadap keputusan Bank Indonesia (BI) yang kembali memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 4,75%.
Suku bunga Deposit Facility juga dipangkas lebih dalam, yakni 50 bps menjadi 3,75%, sedangkan Lending Facility turun ke 5,50%.
Keputusan BI tersebut di luar konsensus yang memperkirakan suku bunga BI atau BI-Rate kemungkinan akan dipertahankan di kisaran 5%, karena sebelumnya telah dipangkas untuk mengantisipasi kebijakan suku bunga The Fed.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi masih bergerak melemah di kisaran level Rp16.420 per dolar AS hingga Rp16.500 per dolar AS. (jea)