BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah melemah hingga kembali menyentuh level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) menjelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), yang berlangsung selama 2 hari, pada 19-20 Agustus 2025.
Berdasarkan data transaki antarbank hari ini, Selasa (19/8/2025), kurs rupiah melemah 0,20% atau 32,50 poin menjadi Rp16.230 per dolar Amerika Serikat (AS) dari posisi sebelumnya Rp16.198 per dolar AS.
Sedangkan di pasar spot, nilai tukar rupiah melemah 0,37% menjadi Rp16.218 per dolar AS, dan menjadi mata uang Asia paling lemat terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan hari ini.
Hingga pukul 10:30 WIB, rupiah terpantau bergerak terus melemah di zona merah dan beada di level Rp16.228 per dolar AS. Sedangkan indeks dolar AS menguat 0,05% ke level 98,198.
Sejumlah mata uang Asia juga turut melemah pada perdagangan hari ini seiring peguatan indeks dolar AS, antara lainBaht Thailand (-0,23%), won Korea Selatan (-0,15%), dan rRnggit Malaysia (-0,12%).
Pelemahan rupiah terutama dipicu sikap wait and see pelaku pasar terhadap RDG BI yang akan menentukan arah suku bunga acuan atau BI-Rate. Diperkirakan RDG BI akan mempertahankan BI-Rate di kisaran 5,25%.
Selain itu, pelaku pasar juga mencermati simposium tahunan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), yang akan berlangsung di Jackson Hole, Wyoming, pada pekan ini. Pertemuan tersebut diharapkan dapat memberikan kisi-kisi terkait arah kebijakan moneter ke depan.
Meskipun sejumlah pejabat The Fed menyampaikan pernyataan yang mengindikasikan pemangkasan suku bunga acuan sangat mungkin dilakukan pada pertemuan Septembr 2025, namun adanya tendensi inflasi AS bakal melonjak imbas kebijakan tarif Presiden Donald Trump menjadi penghalang bagi pemangkasan suku bunga The Fed.
Hal itu, terlihat dari laporan FedWatch CME, yang menunjukkan ekpetasi pemangkasan suku bunga menurun menjadi 83%, sebaliknya ekspetasi terkait FFR kemungkinan tetap dipertahankan The Fed mulai meningkat menjadi 16%.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi terus bergerak melemah di kisaran Rp16.200 per dolar AS hingga Rp16.250 per dolar AS. (jea)