Rupiah Melemah ke Rp16.300 per Dolar AS Jelang Pemberlakuan Kebijakan Tarif Trump

BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke level Rp16.300 per dolar AS pada perdagangan akhir pekan, Jumat (31/1/2025).

Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka melemah 0,25% atau 40 poin menjadi Rp16.297 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.257 per dolar AS.

Pelemahan rupiah terjadi seiring sentimen investor menjelang pemberlakuan kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump, yang akan dilakukan terhadap sejumlah negara mulai Februari 2025.

Pada Kamis (30/1/2025), Presiden Trump kembali mengancam akan memberlakukan kenaikan tarif barang impor sebesar 25% terhadap Kanada dan Meksiko, yang menjadi mitra dagang Tiongkok.

Indeks dolar AS sempat melemah pascarilis data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal IV 2024 yang lebih rendah dari perkiraan. Tercatat, PDB tahunan AS tumbuh 2,3% atau lebih rendah dari perkiraan sebesar 2,6%. Hal ini disebabkan defisit neraca perdagangan yang mencapai US$237 miliar.

Namun indeks dolar AS berbalik menguat setelah Presiden Trump menyatakan akan memberlakukan kenaikan tarif 25% terhadap barang impor dari Kanada dan Meksiko, yang banyak menerima investasi dan membuka pabrik dari Tiongkok.

Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diperkirakan cenderung melemah dan bergerak di kisaran Rp16.200 per dolar AS hingga Rp16.350 per dolar AS.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Agensi Gold Medalis Klarifikasi Kim Soo Hyun Pernah Pacaran dengan Kim Saeron, Prada Putuskan Kontrak

BRIEF.ID - Agensi Gold Medalis mengklarifikasi bahwa Kim Soo...

Lagi, Lembaga Asing Turunkan Prediksi PDB Indonesia 2025

BRIEF.ID - Kondisi ekonomi Indonesia, yang memburuk seiring defisit...

Harga Emas Antam Akhir Pekan Turun Tipis Jadi Rp1.739.000 per Gram

BRIEF.ID - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam)...

Pemerintah Fokus Hilirisasi dan Energi Baru Terbarukan Penuhi Target Investasi

BRIEF.ID - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM yang juga...