BRIEF.ID – Nilai tukat (kurs) rupiah melemah menjelang lelang Surat Utang Negara (SUN) dan dimulainya Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada hari ini, Selasa (15/7/2025).
Kurs rupiah di pasar spot hari ini, dibuka melemah 0,21% menjadi Rp16.279 per dolar AS. Hingga pukul 10:00 WIB, rupiah terpantau terus tertekan dan berada di level Rp16.286 per dolar AS.
Pelemahan rupiah mengikuti mayoritas mata uang Asia yang tertekan pada awal perdagangan hari ini, akibat lonjakan indeks dolar AS.
Mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS, antara lain Baht Thailand (-0,27%), Peso Filipina (-0,19%), Dolar Taiwan (-0,09%), Ringgit Malaysia (-0,05%), Dolar Singapura (-0,04%), dan Yen Jepang (-0,03%).
Sedangkan mata uang Asia yang bertahan bahkan menguat terhadap dolar AS, antara lain Won Korea Selatan (+0,11%), Yuan Offshore (+0,04%), Yuan Tiongkok (+0,03%), dan Dolar Hong Kong stagnan (+0,00%).
Lonjakan indeks dolar AS menekan pergerakan rupiah, sehingga tetap berada di zona merah, meski ada beberapa sentimen positif dari dalam negeri.
Pada hari ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) dengan target perolehan dana Rp27 triliun. Pemerintah juga memulai periode pemesanan (bookbuilding) Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri SBR014
dengan tenor 2 tahun dan 4 tahun. Masing-masing tenor menawarkan imbal hasil 6,25% dan 6,35% dan skema kupon floating with floor.
Selain itu, RDG BI selama dua hari juga dimulai hari ini, dengan salah satu agenda penting yang ditunggu pelaku pasar adalah kebijakan suku bunga acuan atau BI-Rate.
Hasil konsensus pasar seperti dilansir Bloomberg, menunjukkan angka median 5,5%, yang berarti mayoritas pelaku pasar memperkirakan BI-Rate akan kembali ditahan di level 5,5%.
Untuk perdagangan hari ini, rupiah diprediksi makin melemah menuju level Rp16.300 per dolar AS, bahkan ada kemungkinan melanjutkan pelemahan ke level Rp16.350 per dolar AS. (jea)