BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah melemah seiring sikap investor yang memasang mode wait and see menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan depan.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, Kamiss (4/12/2025), kurs rupiah dibuka melemah tipis 0,01% atau 2 poin menjadi Rp16.630 per dolar Amerika Serikat (AS) dari level sebelumnya Rp16.628 per dolar AS.
Sementara nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah 0,01% menjadi Rp16.624 per dolar AS. Hingga pukul 10:30 WIB, pelemahan rupiah terus berlanjut dan berada di level Rp16.647 per dolar AS.
Pelemahan rupiah hari ini dipengaruhi sikap investor yang memasang mode wait and see menjelang rapat FOMC pada 9-10 Desember 2025, seiring perpecahan pendapat antarpejabat Federal Reserve (The Fed).
Sikap investor tersebut, juga dipengaruhi laporan ketenagakerjaan AS terbaru, Automatic Data Processing (ADP), yang menunjukkan kontraksi 32.000 pekerjaan pada November 2025.
Angka tersebut jauh di bawah ekspektasi 10.000 dan turun dari 47.000 pada Oktober 20225, bahkan menandai penurunan paling tajam sejak Maret 2023.
Data terbaru ADP meningkatkan ekspektasi pelaku pasar untuk penurunan suku bunga The Fed pada Desember 2025 menjadi sekitar 89%, naik dari sebelumnya 83%.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diperkirakan cenderung melemah dan bergerak di kisaran level Rp16.550 per dolar AS hingga Rp16.650 per dolar AS. (jea)


