Rupiah Melemah Dipicu Tekanan Harga Obligasi Pemerintah

BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah melemah dipicu tekanan harga obligasi pemerintah atau Surat Utang Negara (SUN), khususnya tenor jangka pendek dan menengah.

Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, Kamis (4/9/2025), kurs rupiah dibukan melemah 0,17% atau 28,50 poin menjadi Rp16.444 per dolar Amerika Serikat (AS) dari posisi sebelumnya Rp16.418 per dolar AS.

Sementara di pasar spot nilai tukar rupiah melemah 0,06% menjadi Rp16.425 per dolar AS dan terus bergerak tertekan hingga menyentuh Rp16.448 per dolar AS.

Pelemahan rupiah dipicu tekanan terhadap harga obligasi pemerintah di pasar surat utang hari ini, seiring sentmen negatif investor terhadap rencana burden sharing, yakini kesepakatan pemerintah dan Bank Indonesia untuk berbagi beban bunga dari SUN.

Kebijakan burden sharing dilakukan untuk mendukung program belanja pemerintah sesuai program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto, dan juga untuk menghadapi gejolak perekonomian global.

Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk melakukan burden sharing terhadap obligasi pemerintah membuat harga SUN tertekan, ditandai dengaan kenaikan imbal hasil (yield) untuk  tenor 10Y sebesar 0,1 bps, dan tenor 2Y 0,8 bps.

Selain rupiah, sejumlh mata uang Asi lainnya ikut tertekan terhadap dolar AS, antara lain Won Korea Selatan (-0,18%), Dolar Singapura (0,03%), dan Yuan Offshore (-0,03%).

Sedangkan mata uang Asia lainnya, yang menguat terjadap dolar AS, antara lain Dolar Taiwan (+0,16%), Baht Thailand (+0,14%), Peso Filipina (+0,10%), Ringgit (+0,09%), dan Dolar Hong Kong (+0,01%). 

Kenaikan nilai tukar mata uang Asia terutama dipengaruhi rilis data pembukaan lapangan kerja di Amerika Serikat (AS), JOLTS Opening, mencatat angka lebih rendah ketimbang perkiraan pasar. Hal itu memperkuat ekspektasi penurunan bunga acuan The Fed pada pertemuan di bulan ini.

Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi bergerak mendatar dengan kecenderungan melemah di kisaran level Rp16.400 per dolar AS hingga Rp16.450 per dolar AS. (jea)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Kemenko PM Rancang Aturan Baru Pelindungan Pekerja Migran, Sasar Agen Nakal & Biaya Ilegal

BRIEF.ID - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat...

Skema Burden Sharing jadi Sorotan, Ini Penjelasan Bank Indonesia

BRIEF.ID - Rencana penerapan skema berbagi beban bunga utang...

OJK: Sektor Keuangan Stabil di Tengah Gejolak Domestik dan Global

BRIEF.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai sektor jasa...

IHSG Merosot Jelang Libur Panjang, Investor Gencar Profit Taking

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...