BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari, Rabu (9/4/2025), dibuka melemah mendekati level psikologis Rp17.000 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka tertekan 0,21% atau 20 poin menjadi Rp16.911 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.891 per dolar AS.
Hingga pukul 10:00 WIB, nilai tukar rupiah terpantau terus melemah dan berada di level Rp16.959 per dolar AS. Pelemahan rupiah dipengaruhi sentimen negatif ancaman AS memberlakukan tarif impor tambahan sebesar 50% terhadap Tiongkok.
Ancaman tarif impor tambahan yang diberlakukan AS terhadap Tiongkok memukul mata uang negara-negara emerging market, terutama rupiah yang menjadi mata uang terlemah.
Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang asia terpantau melemah pada perdagangan hari ini, antara lain Dolar Taiwan (-0,23%), Yuan Tiongkok (-0,13%), Baht Thailand (-0,11%), Ringgit Malaysia (-0,04%), dan Won Korea Selatan (-0,02%).
Sedangkan mata uang asia yang menguat, antara lain Yuan Offshore (+0,71%), disusul Yen Jepang (+0,56%), Dolar Singapura (+0,3%), dan Dolar Hong Kong (+0,06%).
Analis menilai ancaman tarif impor tambahan sebesar 50% dari AS terhadap barang impor Tiongkok, yang secara kumulatif membuat kenaikan tarif yang diberlakukan negeri Paman Sam terhadap negeri Tirai Bambu mencapai 104% akan memukul nilai tukar emerging market.
Ancaman tersebut disampaikan Presiden AS, Donald Trump, setelah Tiongkok mengumumkan pemberlakuan tarif impor sebesar 34% terhadap barang impor AS, mulai 10 April 2025, sebagai respon atas kebijakan tarif impor baru AS mulai 2 April 2025.
Secara kumulatif kebijakan pemerintah AS terhadap barang impor Tiongkok mencapai 104%, terdiri dari bea impor sebesar 20%, tarif resiprokal 34%, dan tarif tambahan 50%.
Kendati ada sentimen negatif ancaman tarif impor tambahan, yang memicu perang dagang antardua negara adikuasa tersebut, nilai tukar rupiah terpantau tidak terpuruk dalam seiring intervensi Bank Indonesia (BI), yang dilakukan sejak Selasa (8/4/2025).
Meski demikian, perang tarif yang meningkatkan ketidakpastian ekonomi global akan terus memberi tekanan terhadap nilai tukar rupiah, sehingga berpotensi menyentuh level psikologis Rp17.000 per dolar AS.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi bergerak di kisaran level Rp16.900 per dolar AS hingga Rp17.000 per dolar AS. (jea)