BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) loyo pada perdagangan hari ini, Selasa (25/2/2025), dipicu perintah pembatasan investasi Tiongkok pada sektor-sektor strategis AS.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka melemah 0,09% atau 14 poin menjadi Rp16.292 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.278 per dolar AS.
Pelemahan rupiah mengikuti pergerakan mayoritas mata uang Asia yang dibuka melemah pada perdagangan hari ini, akibat kenaikan indeks dolar AS sebesar 0,16% di level 106,76.
Indeks dolar AS menguat setelah Presiden AS, Donald Trump, mengeluarkan perintah kepada Komite Pemerintah untuk membatasi investasi Tiongkok di sektor-sektor strategis AS, terutama teknologi, dan energi.
Presiden Trump juga meminta Kanada dan Meksiko untuk memberlakukan kebijakan tarif terhadap barang impor Tiongkok, jika tidak ingin dikenai kebijakan tarif tinggi dari AS.
Selain itu, Pemerintah AS juga memberlakukan sanksi baru terhadap kapal, pialang, dan individu, yang diduga terlibat dalam pengiriman minyak mentah ilegal dari Iran.
Sanksi tersebut menargetkan 22 orang dan 13 kapal, yang beroperasi di berbagai negara, termasuk di Uni Emirat Arab, Hong Kong, Tiongkok, dan India.
Perintah terbaru Trump tersebut membuat harga minyak, harga emas, dan indeks dolar AS menguat pada perdagangan hari ini. Hal itu, membuat pasar saham dan valuta asing dihindari investor.
Untuk perdagangan hari ini, rupiah diprediksi cenderung melemah dan bergerak di kisaran Rp16.280 per dolar AS hingga Rp16.300 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar Rp16.230.