Rupiah Kembali Tertekan Imbas Kenaikan Yield Obligasi AS

BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali tertekan pada perdagangan hari ini, Rabu (8/1/2024), imbas kenaikan yield atau imbal hasil obligasi Pemerintah AS.

Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka melemah 0,21% atau 34 poin menjadi Rp16.177 per dolar AS dari posisi sebelumnya  Rp16.143 per dolar AS.

Pelemahan rupiah dipicu kenaikan yield  obligasi pemerintah AS, yang memberikan sinyal tren suku bunga tinggi masih berlanjut. Pelaku pasar kini mencermati pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed), pada 28-29 Januari 2025.

FOMC The Fed diperkirakan akan tetap menahan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR) dalam beberapa bulan ke depan, untuk mengantisipasi lonjakan inflasi dan dampak kebijakan ekonomi Presiden AS terpilih, Donald Trump, yang akan dilantik pada 20 Januari 2025.

Hal itu memicu peningkatan indeks dolar AS, sehingga sejumlah mata uang dunia melemah, termasuk rupiah. Tren pelemahan rupiah diperkirakan masih akan berlanjut, hingga adanya kepastian kebijakan ekonomi Donald Trump.

Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergerak dengan kecenderungan melemah di kisaran Rp16.100 per dolar AS hingga Rp16.200 per dolar AS.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

OJK Keluarkan 6 Kebijakan Baru Jaga Stabilitas Keuangan Nasional

BRIEF.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan 6...

Indeks Dolar AS Terpuruk ke Level Terendah Sejak 2023, Rupiah dan Mata Uang Asia Menguat

BRIEF.ID - Indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpuruk ke...

IHSG Bergerak Fluktuatif Imbas Perang Tarif AS-Tiongkok, Saham Perbankan Aktif Diburu Investor

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Dari Antalya, Prabowo Lanjutkan Lawatan ke Kairo

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto melanjutkan lawatan ke Mesir,...