Rupiah Kembali Melemah Terhadap Dolar AS Imbas Sinyal The Fed Bakal Tahan Suku Bunga Lebih Lama

BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (20/2/2025), imbas sinyal Federal Reserve  (The Fed), yang bakal menahan suku bunga acuan lebih lama.

Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka melemah 0,17% atau 28 poin menjadi Rp16.353 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.325 per dolar AS.

Di pasar spot, nilai tukar rupiah dibuka turun menjadi Rp16.360 per dolar AS, dan menjadi mata uang Asia dengan pelemahan terdalam hari ini.

Selain rupiah, dolar Taiwan juga melemah (-0,09%), yuan Tiongkok (-0,04%), dolar Hong Kong (-0,02%), dan baht (-0,02%).

Sementara Yen Jepang menjadi mata uang Asia terkuat dengan kenaikan 0,63%, disusul ringgit 0,15%, peso 0,15%, won 015%, dan dolar Singapura 0,14% dan yuan offshore 0,02%.

Sementara indeks dolar AS pagi ini masih stabil di kisaran 107,11. Jika indeks dolar AS kembali menguat, maka tekanan terhadap rupiah semakin besar. 

Pelemahan rupiah dipicu sentimen negatif investor terhadap risalah pertemuan The Fed pada Januari 2025, yang menunjukkan bank sentral berniat menahan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR) lebih lama untuk mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global.

The Fed menilai kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump, akan menimbulkan gejolak ekonomi, dan membuat inflasi AS sulit diturunkan ke angka 2% sesuai target.

The Fed akan mempertimbangkan penurunan suku bunga dengan melihat data inflasi, tenaga kerja, dan dampak kebijakan tarif Presiden Trump.

Alasan yang mendasari suku bunga acuan tetap ditahan karena isyarat pejabat The Fed yang menunjukkan kesulitan untuk menurunkan inflasi ke target dua persen.

Sementara dari dalam negeri, rupiah tertekan seiring prediksi bahwa pemangkasan anggaran akan membuat belanja pemerintah berkurang, dan berimbas pada bisnis lokal.

Untuk perdagangan hari ini, rupiah diprediksi masih tertekan dan bergerak di kisaran level resistance di Rp16.380, dengan potensi support di Rp16.290.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Raksana Otomotif Tiongkok Changan Jalin Kerja Sama dengan Indomobil, Siap Masuk Pasar Mobil Indonesia

BRIEF.ID - Raksasa otomotif asal Tiongkok, Changan, siap masuk...

Transisi Energi Indonesia, Jerman dan Jepang Berperan Kunci

BRIEF.ID - Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Jakarta...

Laporan New York Post, Dukungan AS Kepada Presiden Zelenskyy Berkurang Signifikan

BRIEF.ID - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kehilangan sekutu di...

Harga Emas Antam Turun jadi Rp1.704.000 di Akhir Pekan

BRIEF.ID - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam)...