BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (6/10/2025), bergerak fluktuatif dan kembali mendekati level Rp16.600 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka menguat tipis 0,01% atau 1 poin menjadi Rp16.562 per dolar AS dari level sebelumnya Rp16.563 per dolar AS.
Sementara di pasar spot, nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,5% ke level Rp16.623 per dola AS. Hingga pukul 10:30 WIB, nilai tukar rupiah terpantau masih bergerak melemah di level Rp16.593 per dolar AS.
Pelemahan rupiah terjadi akibat tekanan indeks dolar AS yang terus menguat. Pada perdagangan sesi pagi, indeks dolar AS terpantau menguat 0,31% menjadi 98,025.
Selain rupiah, mayoritas mta uang Asia juga melemah terhadap dolar AS, antara lain Yen Jepang (-1%), Peso Filipina (-32%), dan Dolar Singapura (-0,18%).
Pergerakan indeks dolar yang terus menguat dipengaruhi situasi penutupan pemerintah (government shutdown) AS, yang membuat pelaku pasar berspekulasi Federal Reserve (The Fed) akan kembali menurunkan suku bunga acuan pada rapat Oktober 2025.
Selain itu, pelaku pasar memanfaatkan momen goovernment shutdowm AS saat ini untuk mencari uan atau melakukan profit taking, karena diperkirakan tak akan berlangsung lama seperti pengalaman sebelumnya.
Hasil riset lembaga pemeringkat S&P Global memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada sisa tahun ini, dan akan melanjutkan pelonggaran suku bunga sebesar 50 bps di tahun 2026.
Untik perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi bergerak mendatar dengan kecenderungan melemah di kisaran level Rp16.550 per dolar AS hingga Rp16.600 per dolar AS. (jea)