BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan akhir Juni 2025, ditutup melemah 0,27% atau 44 poin menjadi Rp16.238 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.195 per dolar AS.
Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini, menguat ke level Rp16.231 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.233 per dolar AS.
Sebelumnya pada awal perdagangan hari ini, Senin (30/6/2025), ini, kurs rupiah dibuka melemah 0,01% atau 2 poin menjadi Rp16.197 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.195 per dolar AS.
Pelemahan rupiah sepanjang perdagangan hari ini, dipengaruhi keluarnya investor asing dari Surat Berharga Negara (SBN). Selain itu, data terbaru Personal Consumption Expenditures (PCE) inti Amerika Serikat (AS) yang tumbuh sesuai ekspektasi pasar sebesar 2,7% turut memberi sentimen negatif terhadap rupiah.
Seperti dilansir Reuters, indeks harga PCE inti pada Mei 2025 mengalami kenaikan 0,25% secara bulanan atau month to month (MtM), lebih tinggi dari kenaikan sebelumnya yang sebesar 0,1% pada April 2025.
Sentimen lainnya datang dari tercapainya kesepakatan perdagangan antara AS dan Tiongkok, ditandai dengan penandatanganan resmi perjanjian dagang, yang sekaligus menandai berakhirnya perang dagang antara dua negara ekonomi terkuat dunia.
Nilai tukar rupiah diperkirakan masih berkonsolidasi seiring rilis data ekonomi, seperti neraca perdagangan, dan tingkat inflasi, yang akan dipublikasikan dalam pekan ini. (jea)