RS Haji Jakarta Hadapi Masalah Keuangan,Menag: Saya Berempati Pada Karyawan

June 14, 2023

BRIEF.ID – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta mempercepat  penyelesaian kasus yang dihadapi karyawan Rumah Sakit Haji Jakarta.

“Saya berempati dengan keluhan para karyawan. Saya juga sudah mendapat laporan dan mengapresiasi UIN Jakarta telah melakukan langkah-langkah penyelesaian kasus RS Haji Jakarta. Tapi saya minta, speed-nya ditambah lagi,” kata Menag  melalui keterangan tertulis yang dikutip, Rabu (14/6/2023).

Sebelumnya, sejumlah karyawan dan mantan karyawan RS Haji mendatangi Kantor Kementerian Agama untuk meminta  manajemen RS Haji Jakarta tidak melakukan pemotongan gaji dan memberikan hak-hak karyawan yang tertunda.

Menag meminta penyelesaian kasus ini juga harus tuntas dan sesuai dengan ketentuan hukum.

“Bila penyelesaiannya harus menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), ya dorong agar segera terlaksana. Saya minta semua pihak juga menghormati proses ini. Kita ingin semuanya terselesaikan dengan baik sesuai  regulasi,” kata Menag.

Secara terpisah,  Rektor UIN Jakarta Asep S Jahar menyampaikan, kondisi RS Haji Jakarta saat ini sedang tidak baik. Sejak  pengelolaan RS Haji Jakarta dilimpahkan ke UIN Syarif Hidayatullah diketahui kondisi rumah sakit tidak sedang baik-baik secara cash flow, kondisi keuangan  minus, dan banyak utang.

“Rumah sakit ini dalam proses likuidasi dari PT RS Haji ke Kementerian Agama,  yang dilimpahkan ke UIN Syarif Hidayatullah dalam kodisi cash flow yang tidak baik, kami sedang mem-backup RS Haji untuk proses penyehatan,” ujar Asep.

Asep menambahkan, karena kondisi keuangan minus dan dibebankan utang,  tidak ada kemampuan perusahaan untuk membayar full gaji hingga THR para karyawan RS. Perusahaan, lanjutnya, menempuh  kebijakan untuk memangkas jam kerja karyawan karena jumlahnya dinilai kelebihan.

Sebagai informasi, beban utang yang ditunggak oleh RS Haji Jakarta diperkirakan  mencapai Rp 80 miliar. Namun  itu bukan angka pasti, karena diperlukan  audit  BPKP.

“Jadi dulunya ini mismanajemen, pegawai segala rupa masuk, beban pegawai 85-90% dalam keuangan sehingga tidak sehat,” papar Asep.

Asep menyatakan  telah menemui serikat pekerja RS Haji Jakarta untuk membicarakan kondisi perusahaan. Saat ini, kedua  pihak sepakat  untuk terlebih dulu menyehatkan kondisi keuangan RS Haji Jakarta.

No Comments

    Leave a Reply