BRIEF.ID – CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan Perkasa Roeslani optimistis dapat menarik investasi Jepang di sektor kesehatan dan memperluas kemitraan bilateral di bidang farmasi.
Pernyataan itu disampaikan Rosan usai bertemu pimpinan President Japan Pharma Business Unit, Takeda Pharmaceutical, Asuka Miyabashira di Tokyo, Jepang, Sabtu (12/7/2025). Pertemuan digelar dalam rangka memperkuat kerja sama Indonesia – Jepang di sektor farmasi dan investasi kesehatan
“Pertemuan kami dengan President Japan Pharma Business Unit, Takeda Pharmaceutical, Ms. Asuka Miyabashira, menegaskan komitmen jangka panjang Takeda sebagai mitra strategis dalam transformasi sistem kesehatan Indonesia,” kata Rosan melalui akun Instagram @rosanroeslani yang dipantau di Jakarta, Senin (14/7/2025).
Rosan yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM mengatakan, melalui PT Takeda Innovative Medicines (PTTIM) dan PT Takeda Indonesia (PTTI), Takeda aktif mendukung layanan kesehatan publik dan bermitra erat dengan pemerintah di bidang onkologi, gastroenterologi, penyakit langka, terapi berbasis plasma, vaksin, serta produk kesehatan primer dan konsumen.
“Kolaborasi ini akan terus kami dorong untuk memperluas akses terhadap pengobatan inovatif dan memperkuat ekosistem kesehatan nasional,” jelas dia.
Takeda beroperasi di Indonesia sejak 1971, melalui PT Takeda Indonesia (PTTI) di bidang manufaktur produk OTC dan PTTIM untuk vaksin dan akses medis.
Pemerintah melalui Menteri Investasi/Kepala BKPM, pada Januari 2023 mendorong Takeda untuk tidak hanya impor vaksin dengue, juga investasi dan produksi lokal di Indonesia. Takeda juga telah menjalin berbagai kemitraan strategis, seperti kolaborasi Bio Farma pada vaksin demam berdarah, pada September 2023. (nov)