BRIEF.ID – Perusahaan pengembang teknologi swakemudi di Tiongkok, Pony.ai mulai Februari 2025 mengoperasikan Robotaxi, kendaraan tanpa pengemudi atau swakemudi di kota metropolitan Guangzhou, Tiongkok selatan.
Pony.ai telah meluncurkan empat rute demonstrasi swakemudi di Guangzhou, yang menghubungkan distrik pusat bisnis dengan Bandar Udara (Bandara) Internasional Baiyun Guangzhou dan Stasiun Kereta Selatan Guangzhou, dua pusat transportasi utama di wilayah itu.
Dikutip dari Antara, Minggu (23/2/2025), Kepala Hubungan Masyarakat Pony.ai, Dai Dunfeng menyatakan bahwa penduduk di Guangzhou kini dapat memesan layanan robotaxi melalui aplikasi seluler dengan jam operasionalnya dari pukul 10.00 hingga 15.00 waktu setempat, dan dari pukul 19.30 hingga 21.30 waktu setempat.
“Pusat kota itu memiliki lalu lintas yang jauh lebih ramai dan arus kendaraan yang lebih padat. Selain itu, rute yang menghubungkan pusat kota dengan pusat transportasi sering kali melewati jalan tol, di mana kendaraan melaju lebih cepat, sehingga menghadirkan tuntutan yang lebih tinggi terhadap persepsi, pengambilan keputusan, dan kemampuan operasional teknologi swakemudi,” ujar Dai Dunfeng.
Dai menambahkan peluncuran empat jalur demonstrasi ini menandai keberhasilan perusahaan tersebut memasuki pusat-pusat lalu lintas utama dan area pusat kota.
Bandara Baiyun menduduki peringkat pertama di Tiongkok untuk throughput penumpang tahunan dari 2020 hingga 2023. Sementara itu, Stasiun Kereta Selatan Guangzhou merupakan salah satu pusat transportasi kereta terbesar di negara itu dalam hal arus penumpang.
Berbasis di Guangzhou, Pony.ai saat ini mengoperasikan lebih dari 250 unit robotaxi dan lebih dari 190 unit robotruck, dengan total jarak uji coba swakemudi di jalan raya mencapai hampir 40 juta km di seluruh dunia, termasuk uji coba swkemudi penuh sejauh 4 juta km.
Sebuah laporan baru-baru ini mengungkapkan Guangzhou membuka 791 jalan untuk uji coba kendaraan terhubung cerdas (smart connected vehicle) pada tahun lalu. Per akhir 2024, 1.298 jalan untuk uji coba tersebut dan 10 jalan untuk uji coba berkecepatan tinggi telah beroperasi.
Hingga akhir 2024, Guangzhou mencatat 16 perusahaan telah merampungkan lebih dari 1,24 juta jam uji coba swakemudi, yang mencakup jarak sejauh 22,97 juta km. Layanan taksi, truk, dan logistik otonomos berkembang pesat, dengan swakemudi mencakup lebih dari 90% jarak yang ditempuh.
“Dengan dukungan kebijakan, kami berharap dapat memperluas cakupan kami di kota-kota tingkat pertama, meluncurkan lebih banyak rute, dan menargetkan untuk mengoperasikan 1.000 taksi swakemudi di seluruh negeri dalam satu hingga dua tahun ke depan, melalui kerja sama dengan para mitra-mitra kami,” ujar Dai.
Skala pengoperasian robotaxi diperkirakan akan mencapai 100.000 unit kendaraan pada tahun 2030 mendatang, ketika pangsa pasar robotaxi dari keseluruhan pasar perjalanan akan berada di kisaran 10% hingga 20%, menurut Pony.ai.
Nilai industri layanan taksi swakemudi di Tiongkok diperkirakan akan mencapai 1,3 triliun yuan pada 2030, mencakup 60% dari pasar layanan transportasi daring (ride-hailing) di negara tersebut pada saat itu, menurut proyeksi perusahaan konsultan global IHS Markit. (Ant/nov)