BRIEF.IF – Indeks di Wall Street ditutup menguat diĀ rekor tertinggi, pada perdagangan Selasa (9/9/2025). Kekhawatiran investor terhadap perekonomian Amerika Serikat (AS) mungkin tidak akan sebaik diperkirakan, semakin memburuk setelah Biro Statistik Tenaga Kerja memperbarui data ketenagakerjaan untuk periode 12 bulan hingga Maret. Hal ini menurunkan total kenaikan penyerapan tenaga kerja selama periode tersebut sebesar 911 ribu.
Berdasarkan analisa Phintraco Sekuritas, yang dirilis Rabu (10/9/2025), revisi ini tidak hanya berada di kisaran tertinggi dari yang diantisipasi Wall Street, tetapi juga merupakan terbesar yang pernah tercatat sejak tahun 2002.
“Revisi penurunan ini menunjukkan bahwa perlambatan pasar tenaga kerja AS mungkin telah dimulai sebelum tarif impor diberlakukan Presiden AS Donald Trump,” demikian menurut Phintraco Sekuritas.
Meskipun data tersebut memiliki dampak minimal terhadap perdagangan Selasa (9/9/2025) karena berkaitan dengan angka-angka dari enam bulan lalu.
Laporan itu mungkin memperkuat seruan bagi The Fed untuk lebih agresif dengan pemotongan suku bunga tahun ini. Investor kini bersiap menghadapi dua laporan inflasi utama yang dapat menentukan langkah para pembuat kebijakan The Fed dalam pertemuan pekan depan.
U.S. 10-year Bond Yield naik 3 bps ke level 4,082%. Harga emas spot menguat 0.3% di level US$3,646/troy oz, pada Selasa (9/9/2025).
Harga emas melanjutkan reli rekornya didukung ekspektasi pemangkasan suku bunga AS pada September 2025, sementara investor menantikan data inflasi yang akan dirilis minggu ini.
Harga minyak mentah menguat pada 9 September 2025 karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah setelah Israel melakukan serangan terhadap kepemimpinan Hamas di ibu kota Qatar, Doha. (Nov)